Bacaan Niat Puasa Ramadan Harian dan Sebulan Penuh, Jangan Sampai Keliru!

Rabu 26-02-2025,11:12 WIB
Reporter : Ainun Nabilah*
Editor : Mohamad Nur Khotib

Bagaimana kalau kita lupa membaca niat puasa Ramadan? Apakah puasa kita tidak sah/tidak diterima oleh Allah SWT? Tentu saja. Sebab niat merupakan rukun dari ibadah puasa Ramadan yang tidak bisa kita tinggalkan/lewatkan.

Lalu, seperti apa, sih bacaan niat puasa Ramadan itu? Simak Penjelasannya!

Bacaan Niat Puasa Ramadan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, niat merupakan rukun puasa Ramadan yang tentunya tidak bisa kita tinggalkan begitu saja. Sebab kalau kita tinggalkan, maka ibadah puasa Ramadan kita tidak akan sah dan tidak diterima oleh Allah SWT.

Terdapat perbedaan pendapat terkait pembacaan niat puasa Ramadan. Menurut Imam Syafi’i, niat puasa Ramaan harus dibaca setiap hari di bulan Ramadan. 

Artinya, bacaan niat puasa Ramadan hanya bisa digunakan untuk menjalankan satu ibadah puasa Ramadan saja. Sehingga ketika menjalankan ibadah puasa Ramadan di hari berikutnya, kita diharuskan untuk membaca niat lagi, dan seterusnya.

Berbeda dengan Imam Syafi’i, Imam Maliki berpendapat kalau kita cukup membaca niat puasa Ramadan sekali saja di awal puasa Ramadan untuk sebulan penuh. 

BACA JUGA:Total Libur Siswa 15 Hari Selama Ramadan, Cek Detailnya di Sini!

BACA JUGA:7 Hal Ini Penting Dipersiapkan Menjelang Bulan Puasa Ramadan

Jadi, kita tidak perlu memperbarui niat untuk setiap harinya karena puasa Ramadan merupakan satu kesatuan ibadah.

Sebagai bentuk antisipasi dan kehati-hatian kita agar tidak terlupa dalam membaca niat yang merupakan rukun dari ibadah puasa Ramadan, kita diperbolehkan untuk mengikuti pendapat dari Imam Maliki.

Namun, jika kita ingin mengikuti pendapat Imam Syafi’i, maka kita bisa membaca niat di setiap harinya setelah selesai salat tarawih atau ketika sahur.

Berikut ini adalah bacaan niat puasa Ramadan yang bisa dibaca setiap harinya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab-latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adai fardhi syahri ramadhana hadzihi al-sanati lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

BACA JUGA:Tarhib Ramadan, Berbagai Aktivitas Sosial Seru Yang Bisa Dilakukan Menyambut Bulan Suci, Apa Saja?

BACA JUGA:Mempersiapkan Diri untuk I’tikaf: Langkah Awal Sebelum Ramadan

Kategori :