SURABAYA, HARIAN DISWAY – Kuota jemaah haji reguler di Jawa Timur untuk tahun 1446 H/2025 M ada sebanyak 35.152 orang.
Kuota itu terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu jamaah urut porsi 33.035 orang, jamaah prioritas lansia 1.758 orang, pembimbing KBIHU 102 orang, dan petugas haji daerah (PHD) sebanyak 237 orang.
Sampai hari ini, pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 2025 di Jatim baru mencapai 56,44 persen.
Artinya, dari 34.813 calon jemah haji berhak lunas di Jawa Timur, yang sudah melunasi Bipih sebanyak 19.649 jemaah, termasuk 487 jemaah lansia.
Data tersebut berdasarkan hasil monitoring sementara Tahap I yang berlangsung sejak 14 Februari hingga 14 Maret 2025.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kanwil Kemenag Jatim Mohammad As'adul Anam menjelaskan bahwa pelunasan Bipih masih terus dipantau dan dioptimalkan.
”Pelunasan Bipih tahap I saat ini sudah mencapai 56%. Ini masih dalam proses, dan kami akan melanjutkan ke Tahap II setelah 10 hari ke depan. Atau setelah Tahap I selesai,” ujar As’ad, Kamis, 27 Februari 2025.
Menurut As’ad, Tahap II nantinya akan mencakup proses penggabungan, pendampingan, dan cadangan bagi jemaah yang belum menyelesaikan pelunasan.
”Tahap II ini penting untuk memastikan semua jemaah bisa memenuhi kewajibannya. Setelah 10 hari, akan ada pengumuman resmi terkait progres selanjutnya,” tambahnya.
Ia mengakui, masih ada beberapa kendala dalam proses pelunasan ini. Kendala utama adalah sistem yang terkadang gagal atau lambat. Terutama saat proses penggabungan data.
Namun, pihaknya terus berupaya memperbaikinya agar tidak mengganggu proses pelunasan. Selain itu, pihaknya juga memberikan perhatian khusus kepada jemaah lansia.
BACA JUGA:Kuota Haji Khusus 1446 H/2025 M Terisi Penuh di Hari Terakhir Pelunasan Bipih
”Saat ini, ada 487 jemaah lansia yang sudah melunasi Bipih. Kami berupaya memastikan mereka mendapatkan pendampingan yang maksimal," tambah Anam.
Selain itu, As’ad menyampaikan, tahap II pelunasan Bipih akan difokuskan pada pendampingan jemaah yang belum melunasi, penggabungan data, dan penyediaan cadangan bagi jemaah yang mengalami kendala teknis.