Namun, jika kita muntah secara tidak disengaja dan tidak sedikit pun dari muntahannya yang tertelan, maka hukum puasa kita adalah tetap sah. Sementara jika muntahannya tertelan dengan sengaja, maka puasanya dihukumi batal.
4. Melakukan Hubungan Badan
Hal lain yang dapat membatalkan puasa adalah berhubungan badan dengan lawan jenis (jima’). Selain puasanya dihukumi batal, para pelaku juga dikenai denda (kafarat) atas perbuatannya itu.
Denda tersebut yaitu menjalankan puasa selama 2 bulan berturut-turut. Jika tidak mampu, maka diwajibkan untuk memberi makanan pokok senilai satu mud (0,6 kilogram beras atau ¾ liter beras) kepada 60 fakir miskin.
5. Keluar Air Mani (Sperma)
Keluarnya air mani (sperma) ini bisa disebabkan oleh bersentuhan kulit dengan lawan jenis atau onani tanpa adanya hubungan badan. Namun, ketika keluarnya air mani disebabkan oleh mimpi basah, maka puasa dihukumi tetap sah.
6. Haid/Nifas
Kemudian hal lain yang dapat membatalkan puasa adalah haid/nifas. Hal ini terjadi pada kaum wanita. Haid/menstruasi adalah darah yang keluar dari rahim wanita setiap bulan. Sementara nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan.
BACA JUGA:4 Doa Menyambut Ramadan Sesuai Anjuran Rasulullah dan Manfaatnya
Bagi wanita yang sedang mengalami haid/nifas, maka puasa Ramadan yang dilakukannya dihukumi batal, serta diwajibkan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan di luar bulan Ramadan sejumlah hari yang ditinggalkan.
7. Gila
Ketika seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa mengalami gila, maka puasa yang dijalankan dihukumi batal.
8. Murtad
Murtad adalah keluarnya seseorang dari agama Islam. Dengan menjadi murtad, maka sudah pasti ibadah puasa yang dilakukan akan dihukumi batal.(*)
*) Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya