IBRAH
Menyikapi ketidakpastian dunia dan isinya, baik secara global maupun lokal, perlu dilakukan refleksi transendental Ilahi kepada Zat Yang Maha Pasti dan Maha Segalanya di tengah keterbatasan manusia.
Dengan demikian, sesibuk apa pun dan sehebat apa pun, manusia tidak sampai lupa akan adanya kepastian yang datang dari Dzat Yang Maha Pasti. Manusia pun seharusnya menyiapkan datangnya kepastian tersebut dengan sebaik-baiknya.
Pasalnya, ketika telah kembali kepada Ilahi, berikutnya adalah pertanggungjawaban seluruh amal perbuatan yang telah dijalani semasa hidupnya.
Amal baik akan mendapat balasan kebaikan dan amal buruk juga akan mendapat balasan keburukan. (*)
*) Muhammad Turhan Yani adalah guru besar Fisipol Universitas Negeri Surabaya, ketua Komisi Pendidikan MUI Jawa Timur, dan ketua Lakpesdam NU Jawa Timur.