Ramadan dan Tren Permainan Tradisional: Dari Petasan hingga Meriam Bambu

Selasa 11-03-2025,12:30 WIB
Reporter : Pingki Maharani*
Editor : Heti Palestina Yunani


Kemeriahan malam Ramadan: Anak-anak bermain petasan, menciptakan suasana yang khas dan penuh semangat. --Pinterest

BACA JUGA: 6 Amalan Utama yang Dianjurkan di Bulan Ramadan

Meskipun memiliki risiko, tidak bisa dipungkiri bahwa permainan tradisional Ramadan memiliki nilai budaya yang kuat. Agar tetap bisa dinikmati tanpa menimbulkan dampak negatif, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara hiburan dan keamanan.

Mencari Alternatif yang Lebih Aman

Beberapa daerah mulai beralih ke permainan yang lebih aman, seperti menggunakan meriam bambu dengan bahan bakar gas yang lebih terkontrol atau mengganti petasan dengan lampu warna-warni yang tetap bisa menciptakan suasana meriah.

Mengedukasi Anak-Anak Tentang Keamanan

Jika permainan tradisional tetap ingin dijalankan, orang tua dan masyarakat perlu memberikan edukasi kepada anak-anak tentang cara bermain yang aman. Pengawasan orang dewasa juga menjadi faktor penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

BACA JUGA: 6 Amalan Sunnah Rasulullah Saw di Bulan Ramadan

Menjaga Ketertiban dan Tidak Mengganggu Ibadah

Permainan seperti perang sarung atau obor api masih bisa menjadi bagian dari keseruan Ramadan jika dilakukan di tempat yang sesuai dan tidak mengganggu aktivitas ibadah. Mengatur waktu dan lokasi yang tepat akan membuat tradisi ini tetap berjalan tanpa merugikan orang lain.

Mengembangkan Permainan Tradisional dalam Bentuk Baru

Di era digital, beberapa komunitas mulai mengadaptasi permainan tradisional ke dalam bentuk yang lebih modern, seperti mengadakan lomba kreatif yang berkaitan dengan permainan Ramadan atau mengemasnya dalam konsep festival budaya.

Permainan tradisional selalu menjadi bagian dari memori kolektif Ramadan, memberikan warna tersendiri bagi anak-anak dan remaja.

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Film Indonesia yang Cocok Ditonton Saat Ramadan

Namun, di tengah perkembangan zaman dan kesadaran akan faktor keselamatan, tradisi ini perlu dijalankan dengan lebih bijak. Ramadan bukan hanya tentang keseruan, tetapi juga tentang bagaimana nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama tetap terjaga.

Dengan menyesuaikan tradisi ini agar lebih aman dan tetap menyenangkan, generasi mendatang masih bisa menikmati permainan khas Ramadan tanpa harus mengorbankan keselamatan dan kenyamanan bersama. (*)

Kategori :