Hamas Desak Israel Tarik Pasukan dari Gaza Selatan, Sebut Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata

Sabtu 15-03-2025,00:30 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Kelompok pejuang Hamas kembali mendesak Israel untuk segera menarik seluruh pasukannya dari Gaza selatan.

Hamas menuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata yang telah disetujui dalam tahap pertama perjanjian damai yang dimulai sejak Januari lalu.

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan bahwa pasukan Israel seharusnya sudah meninggalkan wilayah perbatasan Gaza-Mesir, termasuk Koridor Philadelphia, yang menjadi jalur strategis.

Pernyataan tersebut disampaikan Qassem pada Kamis, 14 Maret 2025 malam waktu setempat.

“Kami menegaskan bahwa Israel wajib memenuhi komitmennya untuk menarik pasukan dari seluruh Jalur Gaza, termasuk Koridor Philadelphia,” kata Qassem dalam wawancara dengan AFP (Agence France-Presse).

BACA JUGA:Warga Gaza Respon Keputusan Israel Putus Listik: Sudah Gelap, Apalagi Yang Mau Diputus?

Menurut Qassem, hingga kini Israel masih mempertahankan kehadiran militernya di kawasan tersebut dengan alasan untuk mencegah penyelundupan senjata dari Mesir ke Gaza.


Tentara Israel berpatroli di sepanjang koridor Philadelphi di Rafah di Jalur Gaza pada 13 September 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok-kelompok militan Palestina.--Sharon ARONOWICZ / AFP

Qassem juga menjelaskan bahwa persoalan Koridor Philadelphia menjadi salah satu hambatan utama dalam pembahasan tahap kedua perjanjian gencatan senjata yang sedang dimediasi oleh Qatar dan Amerika Serikat di Doha.

“Ada laporan bahwa proposal baru tengah diajukan untuk menghindari kesepakatan Gaza. Namun, kami tetap berkomitmen pada perjanjian yang telah disepakati dan siap memasuki tahap kedua,” tegas Qassem, sebagaimana dikutip oleh AFP.

BACA JUGA:Israel Kembali Putus Listrik Gaza, Tekan Hamas Untuk Bebaskan Sandera

Menurut laporan BBC, Koridor Philadelphia merupakan jalur sempit sepanjang 14 kilometer di perbatasan Gaza dan Mesir.

Tahap kedua gencatan senjata ini rencananya akan mencakup penarikan penuh Israel dari Gaza sebagai bagian dari upaya mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.

Namun, Qassem menambahkan bahwa Israel belum melaksanakan protokol kemanusiaan sesuai kesepakatan, termasuk membuka jalur bantuan kemanusiaan yang sudah ditutup sejak 2 Maret 2025. 

BACA JUGA:Para Pemimpin Arab Sepakati Rencana Rekonstruksi Gaza dan Tolak Pengusiran Warga Palestina

Kategori :