Dia meminta kepala daerah dan forkopimda menyiapkan pos pelayanan kesehatan. Pos tersebut ditempatkan di titik rawan kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, puskesmas maupun layanan kesehatan yang terkoneksi dan harus beroperasi 24 jam."Ini penting, sebab kebanyakan korban kecelakaan meninggal karena terlambatnya pertolongan pertama," ujarnyi.
Pada Lebaran kali ini, puncak arus mudik, diprediksi antara 23 hingga 30 Maret 2025. Kemudian arus balik pada tanggal 5 hingga 8 April 2025. Untuk memastikan kelanarannya, Polda Jatim menggelar Operasi Ketupat Semeru 2025 selama 17 hari.
Operasi yang melibatkan 15.231 personel itu berlangsung dimulai 23 Maret hingga 8 April 2025. Jumlah personel terdiri atas 9.458 personel Polda Jatim dan jajaran, 1.404 personel TNI, dan 5.369 personel dari stakeholder lainnya.
Jumlah pos pengamanan terpadu selama operasi berlangsung 149 pos. Lalu titik objek pengamanan 10.586 lokasi. Rinciannya 9.662 tempat salat Idul Fitri, 70 terminal, 13 pelabuhan, 7 bandara, 82 stasiun, 424 tempat perbelanjaan, dan 328 tempat wisata.
Terkait stok BBM, Khofifah memastikan aman. Data Patraniaga Jatimbalinus, menyebut layanan BBM meliputi 6 terminal BBM, 6 terminal LPG, 4 DPPU, 991 SPBU, 865 Pertashop, 954 agen LPG yang meliputi 867 PSO dan 87 NPSO, serta 130 SPBE yang meliputi 116 PSO dan 14 NPSO.
Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin mengimbau mitigasi rawan penumpukan penumpang, terutama di Pelabuhan Ketapang, harus segera dilakukan. Mengingat arus mudik lebaran bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
Kapolres serta Dandim diminta mapping titik kerawananyang sudah ada. "Informasikan kepada masyarakat, ditutup kapan jam berapa dan dibuka lagi kapan di jam berapa, sehingga masyarakat tidak terkonsentrasi di pelabuhan," pungkasnya.(*)