4. Kurangnya Kafein bagi yang Terbiasa Minum Kopi
Bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi kafein dari kopi atau teh setiap hari, puasa dapat menyebabkan gejala penarikan kafein (caffeine withdrawal), seperti sakit kepala, kelelahan, dan perubahan suasana hati. Hal ini bisa membuat seseorang lebih mudah merasa frustrasi atau marah dibandingkan biasanya.
5. Dehidrasi yang Mempengaruhi Otak
Kurangnya asupan cairan selama berpuasa dapat menyebabkan dehidrasi ringan, yang berdampak langsung pada fungsi otak. Dehidrasi dapat menyebabkan gangguan konsentrasi, sakit kepala, serta penurunan suasana hati yang berujung pada meningkatnya tingkat emosi seseorang.
Kurangnya asupan mineral dapat berdampak pada penurunan suasana hati saat puasa. --freepik.com
Cara Mengelola Emosi Saat Puasa
BACA JUGA:7 Perbuatan yang Dapat Mengurangi Pahala Puasa Selama Bulan Ramadan
- Mengatur pola makan Saat Sahur dan Berbuka: Pastikan sahur dan berbuka dengan makanan bergizi yang kaya akan protein, serat, dan lemak sehat agar energi tetap stabil sepanjang hari.
- Tidur cukup: Atur waktu tidur dengan baik agar tubuh mendapatkan istirahat yang cukup. Jika memungkinkan, tidur siang sejenak dapat membantu mengurangi kelelahan.
- Menghindari pemicu stres: Cobalah untuk menghindari situasi atau percakapan yang dapat memicu emosi negatif. Jika merasa kesal, ambil napas dalam-dalam atau alihkan perhatian dengan melakukan aktivitas positif.
- Memperbanyak zikir dan doa: Salah satu manfaat puasa adalah meningkatkan kesabaran dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan memperbanyak dzikir dan doa, kita bisa lebih tenang dalam menghadapi berbagai situasi.
- Tetap terhidrasi dengan baik: Minum cukup air saat sahur dan berbuka agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, yang dapat mempengaruhi suasana hati.
BACA JUGA: 7 Tip Menjaga Kesehatan Pencernaan saat Puasa Ramadan
BACA JUGA: 6 Perkara yang Harus Dihindari agar Puasa Ramadan Tidak Berkurang Pahalanya
Merasa lebih mudah emosi saat berpuasa adalah hal yang wajar karena adanya perubahan dalam kadar gula darah, hormon, dan pola tidur. Namun, dengan memahami penyebabnya dan menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengelolanya, kita dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih tenang dan sabar.
Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih diri untuk lebih sabar dan mengontrol emosi. Dengan menjaga pola makan, tidur yang cukup, dan memperbanyak ibadah, kita dapat menjalani Ramadan dengan penuh keberkahan dan ketenangan. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Airlangga