TUNJANGAN Hari Raya (THR) sebentar lagi akan cair. Semua toko kini siap menjamu para pengunjung yang akan datang ke tempat mereka untuk berbelanja. Berbagai label bertulisan diskon pun mulai terpajang di setiap toko. Tentu untuk menarik perhatian para pengunjung mall yang melintas.
Sama seperti yang dilakukan oleh toko Colorbox, salah satu brand baju anak dan remaja di Pakuwon Mall Surabaya. Mereka mengaku sejak akhir pekan lalu, jumlah pengunjung ke tokonya mulai meningkat. Penjualan pun mulai terjadi peningkatan. Walau, pertumbuhannya masih sangat tipis dari hari biasa.
Ketika dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu, di 19 hari bulan Ramadan, ada peningkatan penjualan lebih dari 10 persen. Namun, angka penjualan itu masih sangat jauh dari target yang telah ditetapkan manajemen untuk penjualan di momen Ramadan dan Idulfitri tahun ini.
“Saat ini dari awal Ramadan, masih sangat jauh dari target yang ditetapkan. Ya, belum mencapai 50 persen dari target tersebut. Ini efektifnya sisa 10 hari. Kita masih harus kerja keras untuk mencapai target,” kata Operation Manajer Colorbox Anastasia Widanarti kepada Harian Disway, Kamis 20 Maret 2025.
BACA JUGA:RW Minta THR ke Perusahaan
BACA JUGA:600 Guru Non-ASN Kabupaten Pasuruan Terima THR Pahit, Diberhentikan Tanpa Pemberitahuan
Dia mengaku, Lebaran tahun ini memang sangat berat. Berita-berita negatif yang bermunculan saat ini membuat kepanikan tersendiri terhadap masyarakat. Sehingga ada kepanikan di tengah masyarakat. Alhasil, mereka lebih banyak menahan uang mereka untuk tidak belanja. Namun dia meyakini, penjualan hingga akhir Ramadan bisa naik.
“Saya optimistis penjualan ini akan naik. Hanya saja, untuk bisa mencapai target yang telah ditetapkan, agak berat. Tapi, kita kan tidak tau apa yang terjadi beberapa waktu kedepan. Karena ini kan masih menunggu THR cair. Kemungkinan akhir pekan ini akan terjadi peningkatan yang luar biasa. Semoga ada surprise di akhir Ramadan ini,” ungkapnya.
Berbeda halnya dengan Senikersku. Toko yang fokus menjual sepatu berbagai merek ini mengaku penjualan mereka cenderung stabil. Untuk bisa bersaing dengan kompetitornya, mereka mencoba membawa tren sepatu dari negara luar masuk ke Indonesia. Sehingga, mereka tidak lagi bersaing dari sisi harga. Tetapi, pilihan yang banyak.
Elsyaday Chostaline store crew Senikersku (kiri ) melayani Bethania Maureen saat memilih sepatu.-Boy Slamet-
“Kami menawarkan tidak hal yang sama dengan Ramadan tahun lalu. Kami selalu memberikan yang berbeda. Jadi, kami berusaha untuk menyajikan brand yang belum pernah ditawarkan oleh kompetitor lain. Mereka belum ada barang itu, kami sudah ada terlebih dahulu. Jadi konsumen lebih banyak pilihan,” kata Creative Manager Senikersku Hardika Putra Pratama.
Misalnya saja brand Oncloud yang saat ini mereka hadirkan di pasar untuk IdulFitri 1446 H. Sehingga mereka tahun ini tidak lagi fokus terhadap brand Nike yang selama ini mereka jual. “Brand lain tetap ada. Tetapi, tidak sebanyak Oncloud. Respons pasar terhadap brand yang kami tawarkan juga cukup bagus. Ini tinggal menunggu naiknya saja sih,” terangnya.
Ia mengungkapkan, untuk Ramadan tahun ini, Senikersku menargetkan kenaikan penjualan sekitar 35-40 persen. Menurutnya target tersebut bisa tercapai. Sebab, tokonya punya segmen tersendiri dalam menjual sepatu. “Kami tidak lagi ikut dalam perang harga. Tetapi, kami melihat trend apa yang bagus di luar negeri, kami masukkan ke Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Sales Salah satu Brand Sepatu Anak Hagai Septa menjelaskan, penjualan sepatu untuk anak sebenarnya angkanya menurun. Sebab, saat ini masyarakat jarang untuk membeli sepatu anak. Lebih banyak untuk membeli baju. Baju dan celana. Biasanya harus baru. Kalau sepatu ini kan jarang,” ungkapnya.
Ia mengaku, penjualan di Minggu pertama dan Minggu kedua pasti anjlok. Penurunan penjualan bisa mencapai 50 persen. Berbeda dengan H-7 Lebaran. “Biasanya penjualan di Minggu pertama kedua itu bisa 30 persen, sekarang ini hanya 15 persen kalau dibandingkan penjualan tahun lalu. Tapi di akhir bulan bisa 100 persen penjualannya,” ungkapnya.