Ngemplang, lalu Bunuh

Rabu 26-03-2025,21:57 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Gegara selalu ditagih utang, Suhendra, 40, membunuh tetangganya, Sri Suherti Karistiana, 59, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 14 Maret 2025. Janda yang tinggal sendirian di rumahnyi itu tewas akibat kepala dikepruk linggis oleh tersangka. Mengapa motif pembunuhan kian sepele?

KEMISKINAN sering dijadikan indikator latar belakang pembunuhan. Di kasus itu, polisi tidak menyebutkan nominal utang Suhendra, tetapi tidak banyak. Mengingat, Suhendra pengangguran, sedangkan korban juga tidak bekerja. Berarti, mungkin kemiskinan jadi indikator penting latar belakangnya.

Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan pers, Sabtu, 15 Maret 2025, mengatakan, ”Motifnya sakit hati ditagih utang. Pelaku sudah kami tangkap hari ini.”

BACA JUGA:Mantan Kades Trucuk Jadi Tersangka Pengemplang Pajak, DJP Jatim II Serahkan ke Kejari Bojonegoro

BACA JUGA:Demi Kebanggaan Nasional, Italia Melunasi Utang Turis Ngemplang

Kronologi kejadian, Rabu, 12 Maret 2025, tetangga korban masih melihat korban ada di rumahnyi. Di Jalan 102 Terusan, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Esoknya, korban tidak keluar rumah. Pintunya terus tertutup meski hari sudah siang.

Esoknya lagi, Jumat, 14 Maret 2025, rumah Sri tetap tertutup. Tetangga curiga. Sebab, Sri tinggal sendirian di sana. Tidak biasanya dia tetap berada di dalam rumah seperti itu. Maka, tetangga memberi tahu tetangga lainnya tentang hal itu. Sampai lapor ke ketua RT. Akhirnya, rumah tersebut didobrak.

Sri ditemukan tergeletak di kamar mandi. Ceceran darah. Tampak bekas pukulan benda tumpul di kepala. Warga lapor polisi. Polisi mengolah TKP. Di sana ditemukan pisau dapur, pisau buah, dan buku catatan pengutang. Polisi tertarik pada benda yang disebut terakhir itu. 

BACA JUGA:Buron Pembunuhan Nyamar Gembel

BACA JUGA:Ditolong Malah Menthung: Driver Ojol Dibunuh Teman Masa Kecil

Para saksi dimintai keterangan polisi. Hasil pemeriksaan mayat korban, ada bekas pukulan benda tumpul di kepala. Hari itu juga polisi mencurigai tetangga korban bernama Suhendra. 

Ternyata Suhendra tidak di rumah. Polisi kian curiga. Akhirnya ia ditangkap di Cilincing, Jakarta Utara. Dalam pemeriksaan awal, ia mengakui membunuh Sri karena sering ditagih utang.

Tersangka berutang dan belum membayar. Bahasa Jawa: ngemplang. Lalu, bukannya berniat membayar, tersangka malah membunuh korban.

Adagium yang dicetuskan Marcus Aurelius (121–180), ”Poverty is the mother of crime”, sudah terlalu kuno meskipun kasus di Tanjung Priok itu terkait kemiskinan.

BACA JUGA:Sopan Cegah Pembunuhan

Kategori :