BACA JUGA:Ki Warseno Slenk, Dalang Senior dan Doktor Pendidikan, Berpulang dalam Usia 59 Tahun
Di bawah kepemimpinannya, Papiko menelurkan banyak operet televisi. Ditayangkan saat momen-momen penting. Seperti Operet Lebaran Minal Aidina dan Operet Kartini Manusiawi Kartini yang tayang saat Hari Kartini.
Stanley menyebut Titiek sebagai "Personel Lensois Terakhir". Menurutnya, ada satu fase dalam perjalanan Titiek Puspa yang menarik untuk disimak.
"Era '60an, Titiek bergabung dengan grup Lensois yang dibentuk oleh Jack Lesmana atas perintah Presiden Soekarno. Saat itu, Soekarno muak dengan musik-musik Barat," ungkapnya.
BACA JUGA:Kang Gobang Meninggal Tanpa Sakit, Hanya Sempat Batuk-Batuk dan Kedinginan
Selain Titiek dan Jack, grup itu beranggotakan Lody Item, Benny Mustafa, Bubi Chen, Darmono, Idris Sardi. Titiek menjadi pengisi vokal bersama tiga vokalis lain: Bing Slamet, Nien Lesmana, dan Munif Bahasuan.
Titiek Puspa (paling kanan) bersama grup Lensois yang dibentuk pada era '60an oleh Jack Lesmana atas perintah Presiden Soekarno.-@stanleytulung-Instagram
"Grup itu dibawa oleh Soekarno dalam lawatannya ke Eropa. Seperti di Prancis, Belanda, dan lain-lain. Pun, menjadi pengisi acara di peringatan 10 Tahun Konferensi Asia Afrika di Aljazair. Tapi batal tampil. Sebab, di negara tersebut terjadi kudeta," ujar pria 48 tahun itu.
"Semuanya sudah meninggal kecuali Titiek Puspa. Maka dia merupakan personel Lensois terakhir. Setelah beliau berpulang, praktis sudah tidak ada lagi yang tersisa. Kelompok itu tinggal kenangan," tambahnya.
BACA JUGA:Jurnalis Senior Irna Gustiawati Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejaknya di Dunia Jurnalistik
Titiek Puspa lahir di Tanjung, Kalimantan Selatan, pada 1 November 1937. Nama aslinya Sudarwati. Bakat musiknya mulai terlihat sejak muda.
Namanya mulai dikenal publik ketika memenangkan ajang Bintang Radio pada 1954. Sejak saat itu, kariernya melesat. Dia menjadi salah satu ikon musik Indonesia.
Awal masa keemasannya terjadi ketika Titiek bergabung dengan Orkes Studio Jakarta. Pada awal kariernya, ia banyak menyanyikan lagu-lagu ciptaan musisi ternama. Seperti Iskandar dan Mus Mualim.
BACA JUGA:Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Terselip Kritik untuk Penguasa
Namun, sejak merilis album Si Hitam dan Doa Ibu, dia mulai memperkenalkan karya-karya ciptaannya sendiri, yang kemudian mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat. Titiek piawai menulis lagu hanya dengan bergumam. Tanpa alat musik.
Selain berkiprah dalam musik dewasa, Titiek Puspa juga memiliki kepedulian besar terhadap perkembangan musik anak-anak.