
Pada era 1990-an, dia menciptakan lagu-lagu anak. Seperti Menabung, Aku Suka Musik, dan Apanya Dong yang dibawakan penyanyi cilik Saskia & Geofanny.
BACA JUGA:Mengenang 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer dan Pengaruhnya bagi Generasi Masa Kini
Salah satu inisiatif seni Titiek Puspa yang paling dikenang adalah pendirian Papiko pada 1971. Organisasi itu menghasilkan banyak pementasan operet yang ditayangkan di TVRI.-@titiekpuspa_official-Instagram
Dia juga menggagas kelompok vokal Duta Cinta pada tahun 2014, sebuah grup yang beranggotakan 10 anak dari berbagai latar belakang etnis. Untuk menghidupkan kembali lagu anak-anak yang berkualitas.
Kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam bagi dunia seni Indonesia. Dia merupakan tokoh yang menginspirasi dan menjadi panutan lintas generasi.
Ucapan duka dan penghormatan terus mengalir dari berbagai kalangan. Baik sesama seniman maupun masyarakat umum.
BACA JUGA:100 Tahun Pramoedya: Mengenang Karya dan Perjuangan sang Pahlawan Sastra Indonesia
Kini, Indonesia kehilangan seorang maestro yang selama lebih dari enam dekade telah memberikan warna dalam musik dan budaya tanah air.
Namun, karya-karya Titiek Puspa akan terus hidup dan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. (*)