Trump Dituding Lakukan Manipulasi Pasar, Senator AS Desak Investigasi

Jumat 11-04-2025,19:20 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - Sejumlah senator Amerika Serikat menyerukan investigasi terhadap mantan Presiden Donald Trump atas dugaan manipulasi pasar dan insider trading. Tuduhan itu muncul setelah Trump mengunggah pernyataan kontroversial terkait saham. Apalagi, kebijakan tarif globalnya berubah drastis dalam waktu singkat.

“Siapa di pemerintahan yang sudah tahu lebih dulu soal pembalikan kebijakan tarif ini? Apakah ada yang beli atau jual saham dan meraup untung dari publik?” tulis Senator Demokrat asal California, Adam Schiff, di platform X, Rabu, 9 April 2025.

Schiff menyatakan akan mengirim surat resmi ke Gedung Putih untuk meminta kejelasan. “Publik berhak tahu,” tegasnya.

Pernyataan senada juga datang dari anggota Demokrat Komite Jasa Keuangan DPR AS. Mereka menuding Trump menjalankan skema manipulasi pasar terbesar di dunia.

BACA JUGA:Trump Tunda Kenaikan Tarif untuk 75 Negara, tapi Tiongkok Justru Dihantam 125 Persen

BACA JUGA:Trump Naikkan Tarif Tiongkok jadi 125 Persen, Tunda Pemberlakuan Tarif untuk Negara Lain

Tuduhan itu bermula dari unggahan Trump di media sosial Truth Social, beberapa menit setelah bursa saham Wall Street dibuka. Trump menulis: IT'S TIME TO BUY.

Tak lama setelah itu, Trump mengumumkan penangguhan tarif tambahan selama 90 hari untuk sebagian besar negara, kecuali Tiongkok.

Pengumuman tersebut langsung memicu lonjakan pasar saham. Dow Jones menguat 7,87 persen. Itulah kenaikan harian terbesar sejak 2008. Sementara Nasdaq melesat 12,16 persen, tertinggi sejak 2001.


IPHONE 16 dipajang di gerai Apple di Distrik Jing’an, Shanghai, 10 April 2025. Harga produk elektronik akan terdampak perang dagang.-HECTOR RETAMAL-AFP-

Saham perusahaan media milik Trump, Trump Media & Technology Group, juga meroket 21,67 persen. Trump menandatangani unggahannya dengan inisial “DJT”, yang juga merupakan simbol saham perusahaannya.

Gedung Putih membantah tudingan manipulasi. Juru bicara Kush Desai menyebut pernyataan Trump bertujuan menenangkan publik dan pasar di tengah kepanikan akibat pemberitaan media.

Namun mantan penasihat etika Gedung Putih era George W. Bush, Richard Painter, menilai tindakan Trump bisa digolongkan sebagai manipulasi pasar. “Presiden bukan penasihat investasi,” ujarnya kepada NBC.

Di tengah sorotan, penasihat komunikasi Gedung Putih Margo Martin mengunggah video pertemuan Trump dengan miliarder Charles Schwab di Oval Office. Dalam video itu, Trump memperkenalkan Schwab sebagai “orang yang hari ini menghasilkan 2,5 miliar dolar.”

Meski tarif tambahan ditangguhkan, penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menyebut tarif dasar 10 persen kemungkinan akan tetap berlaku. “Itu akan jadi baseline. Kecuali ada kesepakatan luar biasa,” katanya di CNBC, Kamis, 10 April 2024.

Kategori :