Pendekatan Kolaboratif Terintegrasi melalui Skema PJL Dorong Kolaborasi Antarlembaga dalam Menjaga Ketersediaan Air

Sabtu 19-04-2025,14:51 WIB
Reporter : Raka Denny

HARIAN DISWAY – Konservasi sumber daya air merupakan salah satu fokus jangka panjang pemerintah. Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup konsisten mendorong berbagai upaya konservasi yang terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan.

Karena itulah Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia Dr. Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) AQUA Klaten serta Daerah Konservasi di Dusun Gumuk, Mriyan, Boyolali.

Di sana, Hanif melihat proses konservasi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan implementasi skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL) yang dikembangkan oleh AQUA Klaten bersama mitra di Sub DAS Pusur.

BACA JUGA: Dewan Masjid Indonesia dan AQUA Umrahkan 20 Marbot Masjid dari Enam Provinsi

Begitu menyaksikan sendiri, Hanif sangat mengapresiasi kolaborasi multipihak dalam menjalankan upaya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan di wilayah sub-DAS Pusur. 

Menurutnya, penerapan skema PJL di sub-DAS Pusur yang melibatkan partisipasi aktif multipihak, membuat kolaborasi yang baik antarkelompok masyarakat. Meliputi Pusur Institute, pelaku industri seperti AQUA, pemerintah Kabupaten Boyolali, serta pemerintah Kabupaten Klaten.

Hal ini membentuk sinergi yang mulus dalam upaya konservasi. Konservasi sumber daya alam dari hulu ke hilir sangat penting, karena ekosistem bersifat saling terhubung. “Saya berharap skema PJL yang melibatkan berbagai sektor seperti ini dapat discale-up dan direplikasi di berbagai wilayah lainnya di Indonesia,” katanya.

BACA JUGA: Gampang Banget! Inilah Cara Membedakan Galon AQUA Asli dan Palsu

Dalam kesempatan itu, Kementerian Lingkungan Hidup sekaligus memperkenalkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pengembangan Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan. 

Peraturan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi multipihak dalam upaya pemanfaatan sumber daya yang efektif dan berkelanjutan. Tentang hal tersebut, VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menegaskan.
Vera Galuh Sugijanto selaku VP General Secretary Danone Indonesia mengatakan bahwa pendekatan kolaboratif terintegrasi melalui skema PJL mendorong kolaborasi antara industri, masyarakat, dan lembaga. --DANONE

Bahwa aksi kolektif pengelolaan sumber daya air terintegrasi dari hulu hingga hilir yang diinisiasi AQUA mempertegas tekad perusahaan dalam membantu pemerintah menciptakan kelestarian lingkungan.

BACA JUGA: Bencana Galon Sekali Pakai: Memangkas Produksi Air Minum dalam Kemasan dari Akarnya

Danone menyadari bahwa mendorong keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan yang tertuang dalam pilar kedua Danone Impact Journey, melestarikan lingkungan. 

“Untuk mewujudkannya, AQUA secara konsisten terlibat aktif dalam pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir di sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah kami melakukan kegiatan operasional,” katanya.

“Termasuk penerapan pendekatan PJL di sub-DAS Pusur, Klaten. Skema PJL ini memberikan insentif kepada masyarakat yang berperan aktif dalam konservasi sumber daya alam sekaligus memastikan terjaganya ketersediaan air,” tambahnya.

Kategori :