1.600 Warga Timika Telah Terima Vaksin Qdenga: Langkah Nyata Tangkal DBD

1.600 Warga Timika Telah Terima Vaksin Qdenga: Langkah Nyata Tangkal DBD

Qdenga bukan sembarang vaksin: sebagai vaksin tetravalen menghasilkan perlindungan terhadap keempat tipe virus dengue (DV‑1 hingga DV‑4) . --Vaxcrop Indonesia

HARIAN DISWAY - Di tengah sorotan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sempat mengkhawatirkan, ribuan warga Timika kini mendapat angin segar.

Sejak Mei 2025, sebanyak 1.600 individu telah secara sukarela menyuntikkan vaksin Qdenga — sebuah vaksin tetravalen unggulan, sebagai bentuk perlindungan yang lebih komprehensif.

Gerakan ini tidak terjadi begitu saja: ada sinergi antara pemerintah daerah, dukungan sektor swasta, dan kesadaran masyarakat yang mulai tumbuh.

BACA JUGA: Tren DBD di Jatim Meningkat, Eri Cahyadi Terbitkan SE Wali Kota Surabaya

Timika, khususnya kawasan perkotaan seperti Pasar Sentral, Mayon, dan Perintis, pernah mencatat ratusan kasus DBD setiap bulan.

Namun kini, setelah vakinasi bergulir, jumlah kasus menurun drastis, sekitar 400 kali lipat lebih rendah dari tahun lalu: dari ratusan menjadi hanya satu kasus per bulan.

Qdenga bukan sembarang vaksin: sebagai vaksin tetravalen menghasilkan perlindungan terhadap keempat tipe virus dengue (DV‑1 hingga DV‑4) .

BACA JUGA: Waspada! Tren Kasus DBD di Jatim Meningkat, Kadinekes: Fogging Bukan Solusi

Inisiatif ini diprakarsai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, dipimpin oleh Reynold Ubra. Peran kunci juga datang dari PT Freeport Indonesia (PTFI), yang menyumbangkan 6.000 dosis vaksin Qdenga,  bernilai Rp2,65 miliar, kepada pemerintah daerah. Vaksin ini diprioritaskan bagi penduduk di wilayah dengan kasus tinggi.

Program vaksinasi digulirkan sejak Mei 2025, berpusat di Puskesmas wilayah lokus seperti Pasar Sentral, Mayon, Perintis, Inauga, dan Wania.


Dari ratusan kasus per bulan tahun sebelumnya, kini hanya satu kasus per bulan yang tercatat. --iStockphoto

Sasaran utamanya adalah masyarakat perkotaan yang rentan terkena DBD . Hingga awal Juli 2025, tercatat 1.600 orang menerima suntikan, semuanya bersifat sukarela tanpa paksaan.

BACA JUGA: Wabah DBD di Indonesia Capai Angka Kematian Tertinggi se-ASEAN

Dinkes membuka layanan vaksinasi gratis dan sukarela melalui puskesmas. Selain menerima vaksin, masyarakat juga mendapatkan sosialisasi mengenai manfaat vaksin dan protokol 3M (menguras, menutup, mengubur). Kombinasi antara vaksinasi dan pengendalian vektor diharapkan efektif menekan penyebaran virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: