HARIAN DISWAY - Paskah identik dengan kelinci. Hewan tersebut menjadi salah satu ikon populer pembawa telur, cokelat, dan membagikannya kepada anak-anak untuk merayakan kebangkitan Kristus. Kelinci bertelur? terdengar aneh bukan.
Ia tidak muncul dalam Alkitab dalam hal baik. Namun, hewan itu disebutkan dalam Imamat 11:6. Bahwa kelinci dikategorikan sebagai hewan najis. Ia tidak pernah mencapai status ikonik seperti Sinterklas. Bahkan tidak juga seperti peri gigi yang sering hadir di dongeng masa kecil.
Lebih membingungkan lagi, tidak ada gambaran tunggal tentang rupa kelinci Paskah. Jika Anda menonton film populer Rise of The Guardians, di sana terdapat karakter kelinci Paskah yang bertugas untuk membuat perayaan Paskah berjalan dengan lancer.
Apakah hewan itu terlihat misterius? Tentu saja. Tapi bagaimana bisa kelinci ini menjadi tokoh ikonik dalam perayaan Paskah?
BACA JUGA:15 Ucapan Paskah 2025 yang Penuh Makna untuk Keluarga dan Sahabat Tercinta
BACA JUGA:Melangkah di Jalan Salib: Sejarah, Simbol, dan Makna Paskah
Asal-usul kelinci Paskah
Asal usul kelinci paskah berawal dari dewi mitologi kuno yang berasal dari Jerman. --Pexels
Kelinci Paskah tidak berasal dari tradisi Kristen murni. Melainkan dari kepercayaan pagan kuno. Bangsa Jerman dalam metologi Anglo-Saxon menyembah dewi kesuburan bernama ‘Eostre’, yang namanya mirip dengan "Easter," Paskah dalam bahasa Inggris.
Simbol dewi mitologi itu adalah kelinci, hewan yang dikenal karena kemampuan reproduksinya yang cepat, melambangkan kesuburan dan kehidupan baru.
Ketika agama Kristen menyebar ke Eropa, banyak tradisi pagan diadaptasi untuk memudahkan proses konversi.
Perayaan musim semi yang awalnya untuk Eostre perlahan berbaur dengan Paskah, dan kelinci menjadi bagian dari simbol kebangkitan. Meskipun tidak secara langsung terkait dengan kisah Alkitab.
BACA JUGA:Tri Hari Suci, Makna di Balik Kamis Putih, Jumat Agung, dan Malam Paskah
Dalam budaya lama, kelinci bukan hanya dikenal karena mudah berkembang biak. Ada juga kepercayaan kuno bahwa kelinci bisa bereproduksi tanpa berhubungan seksual.
Hewan kelinci bahkan muncul dalam seni Kristen sebagai simbol kemurnian. Contohnya, dalam lukisan Renaisans karya Titian berjudul Madonna and the Rabbit, seekor kelinci putih digambarkan di samping Maria sebagai simbol kesucian dan pembuahan tanpa dosa.
Dari dongeng Jerman ke Amerika
Transformasi kelinci menjadi "pembawa telur" terjadi pada akhir abad pertengahan di Jerman. Tulisan-tulisan abad ke-16 dan ke-17 menyebutkan legenda rakyat tentang seekor kelinci yang memberikan telur kepada anak-anak yang berperilaku baik. Mirip dengan versi awal Sinterklas yang membawa hadiah.