Eks Pemain Sirkus Desak OCI Jalankan Rekomendasi Komnas HAM, Kemenaker Tunggu Laporan

Minggu 20-04-2025,10:19 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Kasus dugaan eksploitasi anak dalam Oriental Circus Indonesia (OCI) mengejutkan publik.

Sebab, mantan pemain sirkus yang mengaku disiksa itu baru mengungkapkan pengalaman pahit mereka belakangan. Padahal, kejadian itu sudah berlangsung lama, yakni pada 1997. 

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer atau Noel turut mengikuti perkembangan kasus itu lewat pemberitaan media.

BACA JUGA:Poin-Poin Klarifikasi Taman Safari Indonesia soal Eksploitasi Pemain Sirkus OCI

Namun, hingga saat ini Kementerian Ketenagakerjaan belum menerima laporan resmi dari para mantan pemain sirkus yang mengaku menjadi korban. 

“Kalau terkait pekerja sirkus di Oriental Circus yang dieksploitasi sejak kecil itu, dari Kemenaker, kita belum sampai ya, karena mereka belum lapor ke kita,” ujar Immanuel kepada awak media di Jakarta, Sabtu, 19 April 2025.

Namun demikian, Kemenaker akan berkomitmen untuk melindungi hak-hak pekerja, termasuk anak-anak.

BACA JUGA:Eks Pemain Sirkus Oriental Circus Indonesia Menanti Keadilan setelah 28 Tahun Bungkam

Sebab, katanya, anak di bawah umur dilarang bekerja secara hukum. Apalagi jika praktiknya mengarah pada eksploitasi fisik dan psikis. “Kita sebetulnya kaget juga kalau itu bener-bener terjadi,” katanya.

Ya, pernyataan itu muncul di tengah desakan agar tiga pendiri OCI sekaligus Taman Safari Indonesia menjalankan rekomendasi Komnas HAM yang telah dikeluarkan sejak 1997. Mereka adalah Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau.

BACA JUGA:Wakil Komisi XIII DPR RI: Eksploitasi Pemain Sirkus OCI Masuk TPPO

Noel menegaskan, praktik seperti itu, jika terbukti benar, sudah masuk kategori pelanggaran berat.

Ia pun mengingatkan bahwa regulasi untuk melindungi pekerja anak sudah sejak lama diterbitkan melalui Peraturan Pemerintah maupun Peraturan Menteri.  

“Tapi kita lihat dulu, pekerjanya siapa, seperti apa. Sampai katanya, ya saya nggak tahu, sampai kan diikat-ikat. Kalau benar, itu jelas namanya eksploitasi anak-anak,” ujarnya.

BACA JUGA:Taman Safari Indonesia Kena Somasi Imbas Kasus Eksploitasi Sirkus OCI

Kategori :