Misi Dagang Jawa Timur di Maluku Catatkan Transaksi Rp 460,7 Miliar

Rabu 23-04-2025,20:06 WIB
Reporter : Thoriq S Karim
Editor : Thoriq S Karim

MALUKU TENGAH, HARIAN DISWAY - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meyakini sektor perdagangan Jawa Timur tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global. Keyakinan itu didasarkan hasil misi dagang pemerintah provinsi Jawa Timur di Maluku Tengah, Rabu 23 April 2025 yang mencatatkan transaksi Rp 460,7 miliar. 

Forum yang diikuti pelaku UKM, UMKM, serta BUMD dari Jawa Timur dan Maluku itu berlangsung di The Natsepa Resort & Conference Center, Maluku Tengah. Selain misi dagang, pada forum tersebut dilakukan penandatanganan kerjasama berbagai lembaga. Yakni, sepuluh perangkat daerah,  BUMD, dan beberapa Pelaku Usaha

Khofifah merinci pencatatan transaksi yang dibuka mulai pagi hingga sore. Totalnya Rp 460.751.014.000. " Pencapaian ini merupakan bukti kuatnya sektor perdagangan di Jawa Timur," katanyi.

Dia menjelaskan misi dagang merupakan upaya Jawa Timur untuk meneguhkan posisi strategisnya di Indonesia Timur. Utamanya pada era perlambatan ekonomi global, kerjasama antar daerah harus terus diperkuat. " Kami fasilitasi pertemuan  trader dan  buyer, pelaku usaha dari Jawa Timur dan Maluku, " ucapnyi. Tujuannya, menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi.

BACA JUGA:Transaksi Misi Dagang Perdana Melebihi Rp 568 Miliar

BACA JUGA:Gubernur Khofifah Jajaki Kerjasama bidang Pendidikan, Teknologi Industri, dan Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk, Rusia


Penandatanganan kerja sama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur dengan Maluku -Humas Pemprov Jawa Timur-

Catatan transaksi yang mencapai Rp 460,7 miliar itu disumbang dari berbagai komoditas. Seperti hasil perikanan, produk hasil tembakau, telur ayam, produk olahan ayam, beras, ayam dan bebek (karkas), pakan unggas dan DOC, kelapa bulat, kayu logs, produk makanan ringan dan hasil hutan kayu bulat.

Saat ini, Jawa Timur memberi kontribusi tertinggi kedua secara nasional. Yakni 14,39 terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Serta 25,23 persen terhadap produk domestic regional bruto (PDRB) pulau Jawa.

Triwulan terakhir  tahun lalu, ekonomi Jawa Timur tumbuh positif 5,03 persen year on year (y-on-y). Nilai PDRB ADHB atau atas dasar harga berlaku mencapai 802,45 triliun rupiah. "Dengan begitu, Jawa Timur menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua Jawa setelah Daerah Khusus Jakarta, " ujar Khofifah.

Perdagangan antar wilayah cukup memberi dampak signifikan terhadap neraca perdagangan barang dan jasa di Jawa Timur. Pada 2023, Jawa Timur merupakan provinsi dengan surplus neracara perdagangan terbesar, yakni Rp 209 triliun. "Ini tidak terlepas kerjasama antar provinsi dengan Jawa Timur, " ungkapnyi.

Terkait Jawa Timur dengan Maluku, nilai perdagangan yang tercatat pada 2023 mencapai Rp 3,01 triliun. Angka tersebut terdiri atas nilai bongkar (beli dari Maluku) Rp 1,66 Miliar dan nilai muat (jual ke Maluku) Rp 1,35 triliun.  

Maluku menyuplai beberapa komoditas utama  antara lain,  seperti pelat tembaga, minyak kelapa sawit mentah, kayu gelondongan, rempah rempah, karet alam, alkohol, kayu lembaran, buah, ikan beku dan komoditas lainnya. 

Lalu Jawa Timur banyak menyuplai truk, beras, obat-obatan, daging ayam beku, tepung, minyak kelapa murni, pasta mentah, gula, kendaraan bermotor, bumbu masak dapur dan dan berbagai komoditas lainnya.

Misi Dagang kali membuka peluang baru. Volume perdagangan meningkat. Selain itu, jaringan bisnis antar kedua provinsi semakin kuat. "Kami berharap sinergitas hubungan kerjasama di sektor industri dan perdagangan, mewujudkan kedaulatan pasar dalam negeri," jelasnyi.

Kategori :