Emil Dorong ASN di Pemprov Jatim Gunakan AI Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Pelayanan Masyarakat

Minggu 27-04-2025,22:26 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Taufiqur Rahman

BATU, HARIAN DISWAY - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk peka terhadap perkembangan teknologi.

Teknologi yang semakin canggih bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja di lingkungan Pemprov Jatim.

Salah satunya dengan mengoptimalkan teknologi dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat. Yakni dengan memanfaatkan berbagai fitur Artificial Intelligence (AI).

Menurut mantan Bupati Trenggalek ini, melibatkan AI dalam berbagai pekerjaan dapat dilakukan dengan prinsip do better with less. Apalagi penggunaan AI ini sudah umum di tengah masyarakat saat ini. 

“Sudah bukan lagi hal yang teoritis maupun eksklusif. Jangan sampai malah Pemprov ketinggalan. Penggunaan chat GPT malah mengefisienkan proses brainstorming, eksplorasi ide, inventarisasi data dan fakta," kata Emil di Pusat Pendidikan (Pusdik) Arhanud TNI AD, Minggu 27 April 2025.

BACA JUGA:Pemprov Jatim Sepuluh Kali Berturut-turut Raih Opini WTP

AI pada pemerintahan memiliki empat peran penting dalam ekosistem kecerdasan buatan. Yaitu sebagai regulator, fasilitator, pemimpin dan pengguna. "Dengan menyeimbangkan keempat peran AI ini, pemerintah dapat mendorong pengembangan AI yang aman, inovatif dan berpihak pada kepentingan publik," terangnya.

Untuk itu ia mengajak seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim untuk menginventarisasi berbagai bidang strategis Pemprov. Serta fungsi-fungsi AI yang bisa dieksplorasi bersama. Di Pemprov Jatim sendiri sudah mulai dilakukan dalam pengolahan data dan analisa kebijakan berbasis data-data yang tidak terstruktur. 


ILUSTRASI AI dan gen Z: bencana atau oasis?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

"Jadi ini yang kita terbitkan, teknologi kecerdasan buatan. Kita bisa mengekstrak data-data yang bersumber dari manapun, gambar maupun video dan informasi lain untuk membuat sebuah kebijakan yang lebih luas lagi sumber sumber datanya," tutur Emil.

Tetapi, Emil juga menekankan tidak semuanya bisa digantikan dengan teknologi AI. Beberapa jenis pekerjaan tidak bisa digantikan oleh kecerdasan buatan. AI disebutnya tidak mengeliminir tanggung jawab dari manusia. 

BACA JUGA:Khofifah-Emil Gaungkan Jatim Gerbang Baru Nusantara, Bagaimana Konsep Utuhnya??

"Tidak bisa disalahkan ke ChatGPT kalau tidak akurat, tidak tepat, tidak bijak. Itu kembali ke individu masing-masing. Maka masih diperlukan human touch, emotional intelligence, empati, dan social skills," lanjutnya.

Tidak hanya itu, pekerjaan yang sifatnya pembangunan fisik juga tercatat masih membutuhkan tenaga manusia. Seperti perbaikan jalan dan infrastruktur lainnya. Oleh sebab itu, diperlukan kebijaksanaan penuh dalam penggunaan AI. 

Manusia tidak akan kehilangan fungsi maupun pekerjaannya. Tetapi akan tergantikan dengan manusia lainnya dengan potensi yang lebih karena dukungan AI. "AI bukan pengganti kita dalam membuat keputusan. Tetap decision ada di kita. Tapi proses menuju decision kita akan jauh lebih efisien," ucapnya optimis. 

Kategori :