HARIAN DISWAY - Hasan Nasbi resmi mengumumkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau PCO melalui sebuah video yang diunggah pada Selasa, 29 April 2025, oleh kanal Total Politik.
Dalam video tersebut, Hasan menyebutkan bahwa ia telah menandatangani surat pengunduran diri pada 21 April 2025 dan menyerahkannya kepada Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengirimkan surat tersebut melalui dua sahabatnya, yaitu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan Sekretaris Kabinet (Seskab).
BACA JUGA:Sempat Dihujani Kritik, Hasan Nasbi Jamin Pemerintah Tetap Komitmen pada Kebebasan Pers
“Pada 21 April 2025, saya merasa saat itu sudah tiba. Surat pengunduran diri saya telah saya tandatangani dan disampaikan kepada Presiden,” kata Hasan dalam video tersebut sebagaimana ditulis oleh Disway.id.
Ia menegaskan bahwa keputusannya ini bukan diambil secara tergesa-gesa atau karena dorongan emosi, melainkan hasil dari pertimbangan yang matang.
Ia juga berharap bahwa sosok yang menggantikan dirinya dapat bekerja lebih baik dan melanjutkan tugas komunikasi publik dengan lebih maksimal.
BACA JUGA:Soal Kiriman Kepala Babi ke Wartawan Tempo, Hasan Nasbi: Dimasak Saja untuk Permalukan Pelaku Teror
Hasan Nasbi telah menjabat sebagai Kepala PCO selama delapan bulan, sejak ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2024.
Saat pemerintahan beralih ke Presiden Prabowo Subianto, Hasan tetap dipercaya mengemban peran strategis itu hingga akhirnya memutuskan untuk mundur pada 21 April.
Selama menjabat, Hasan berperan sebagai penghubung utama antara pemerintah dan publik, khususnya dalam menyampaikan program-program dan pencapaian Presiden.
BACA JUGA:Jubir Kepresidenan Hasan Nasbi Soal Sinyal Reshuffle Kabinet Prabowo: Berlaku Untuk Semua Orang!
Ia kerap berinteraksi dengan media dan para jurnalis untuk menyampaikan informasi dari sudut pandang pemerintah.
Hasan Nasbi klarifikasi terkait tanggapan mengenai wartawan Tempo yang mendapat teror kepala babi--Instagram @hasan_nasbi
Salah satu momen paling disorot dalam masa jabatannya adalah ketika ia memberikan tanggapan atas kasus teror kepala babi yang dikirimkan kepada jurnalis Tempo.