Terminal Teluk Lamong Luncurkan Sistem Berthing Priority untuk Bongkar Muat Kapa yang Lebih Efisien

Jumat 02-05-2025,23:19 WIB
Reporter : Matthew Chandra
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan operasional curah kering, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) secara resmi meluncurkan standard operation procedures (SOP) baru berupa Berthing Priority untuk kapal curah kering.

Penandatanganan SOP ini dilakukan pada Rabu, 30 April 2025 oleh Kepala KSOP Utama Tanjung Perak, Agustinus Maun, Division Head Operasi Regional 3, Johanes Wahyu dan Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David P. Sirait. 

Sistem Berthing Priority merupakan inovasi dalam mekanisme penjadwalan tambat kapal yang mengatur urutan sandar berdasarkan booking yang disampaikan oleh Cargo Owner/Shipping Agent sebelum/setelah kapal berangkat dari pelabuhan muat (loading port).

BACA JUGA:Layanan Logistik Efisien, Terminal Teluk Lamong Catat Peningkatan Kinerja 4%

Sistem Berthing Priority ini akan menggantikan metode sebelumnya, yaitu First In First Out (FIFO) atau First In First Serve, yang dinilai kurang optimal dalam menjawab tantangan operasional terkini.

Kepala KSOP Utama Tanjung Perak Surabaya, Agustinus Maun dalam sambutannya menyampaikan harapannya untuk SOP ini dapat segera diimplementasikan sehingga penyandaran kapal dapat di planning dengan baik, kegiatan pandu tunda juga berjalan dengan lancar.

“Ini merupakan inovasi yang agile, SOP ini efektif untuk menunjang kelancaran operasional di Terminal Teluk Lamong. Inovasi seperti ini perlu terus dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk Nasional dan memperkuat sistem logistik Indonesia,” ujar Agustinus.

BACA JUGA:PT Terminal Teluk Lamong Pertahankan Sertifikasi ISO 14001:2015 Melalui Digitalisasi

Penerapan SOP Berthing Priority ini telah melalui tahap uji coba sejak Oktober 2024. Hasil implementasi menunjukkan penurunan signifikan pada waktu tunggu tambat kapal (waiting time to berth), dari rata-rata 8,9 hari mejadi 1,6 hari pada penjadwalan tambat Mei 2025.

Dari perspektif pengguna jasa, system ini memberikan berbagai manfaat seperti penurunan resiko denda demurrage, efisiensi konsumsi BBM melalui pengaturan kecepatan pelayaran yang disesuaikan, serta potensi memperoleh dispatch dari pihak charterer atas percepatan proses bongkar muat. 

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait menyampaikan bahwa  sistem ini bentuk komitmen TTL dalam memberikan layanan yang unggul dan efisien bagi seluruh stakeholder.

“Melalui system Berthing Priority yang diterapkan secara transparan, efisien, dan efektif, kapal curah kering di terminal kami mendapatkan kepastian waktu untuk melakukan proses bongkar” ujar David.


Terminal Teluk Lamong Catat Peningkatan Kinerja 4%, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur.-TTL-TTL

TTL telah menyiapkan dermaga curah kering dengan panjang 250 meter, dilengkapi fasilitas modern 2 unit Grab Ship Unloader (GSU), 4 unit Excavator, 2 unit Wheel Loader dan Conveyor system yang langsung terhubung dengan gudang penyimpanan.

Memiliki kedalaman perairan mencapai LWS -14 meter dan kapasitas bongkar mencapai 4.000 ton/jam, fasilitasi ini sangat mendukung pelayanan bongkar yang cepat dan efisien.

Kategori :