Kardinal Suharyo menjadi perwakilan penting Indonesia dalam konklaf, karena usianya yang masih di bawah 80 tahun memberinya hak untuk memilih dan dipilih sebagai Paus.
Kehadirannya merepresentasikan keterlibatan aktif umat Katolik Indonesia dalam dinamika global Gereja Katolik.
Menariknya, sekitar 80 persen kardinal yang ikut serta dalam konklaf ini merupakan penunjukan langsung dari Paus Fransiskus.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Wafat, Kardinal Suharyo: Awalnya Saya Tidak Percaya
Langkah ini merupakan bagian dari visinya untuk memperluas representasi global Gereja, terutama dari kawasan-kawasan yang sebelumnya kurang terwakili.
Secara regional, Eropa masih mendominasi konklaf dengan 53 kardinal, disusul oleh Asia dan Oseania sebanyak 27 kardinal, Amerika Latin dan Tengah 21 kardinal, Afrika 18 kardinal, dan Amerika Utara 16 kardinal.
Sementara itu, Italia menjadi negara dengan jumlah wakil terbanyak, yakni 17 kardinal, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 10 kardinal, Brasil 7 kardinal, dan Prancis 5 kardinal.
BACA JUGA:Vatikan Umumkan Konklaf 7 Mei, Ini Kandidat Terkuat Paus Baru
Pemilihan ini menjadi momen yang dinantikan oleh umat Katolik dan masyarakat internasional. Siapapun yang terpilih akan memegang peran penting dalam menghadapi tantangan besar Gereja Katolik di era modern.(*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.