Merawat Keluarga Lewat Komunikasi, Saat Kata menjadi Jembatan

Sabtu 10-05-2025,09:30 WIB
Reporter : Pingki Maharani*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Selain itu, trauma masa lalu juga dapat menjadi hambatan. Orang tua yang tumbuh tanpa contoh komunikasi sehat cenderung mengulang pola lama. Dengan tanpa mereka sadari.

BACA JUGA: Pentingnya Belajar Parenting Sebelum Menikah, Bangun Fondasi Keluarga Bahagia

Anak-anak pun belajar bahwa emosi harus disimpan sendiri, bukan dibagikan. Di situlah pentingnya kesadaran dan kemauan untuk memutus pola tersebut.

Tentu tidak ada rumus baku untuk menjalin komunikasi yang baik, karena setiap keluarga punya keunikan. Namun, ada beberapa sikap yang bisa membantu: mendengarkan tanpa menghakimi, memberi respons dengan empati, serta menyediakan waktu khusus untuk berbicara. Meski hanya sepuluh menit sehari.

Kelekatan emosional bukan hanya soal pelukan dan kata sayang. Ia tumbuh dari percakapan sehari-hari. Dari keberanian untuk membuka diri dan kesediaan untuk hadir bagi satu sama lain. Ketika keluarga bisa bicara jujur tanpa takut disalahkan, saat itulah kepercayaan dibangun perlahan.

BACA JUGA:5 Tip Agar Kedekatan Keluarga Tetap Erat Setelah Lebaran

Di tengah dunia yang serba cepat, mungkin cara terbaik untuk tetap terhubung adalah dengan memperlambat langkah di rumah.

Menyisihkan waktu bukan hanya untuk makan bersama. Tetapi juga untuk bertanya, “Bagaimana harimu?”, dan benar-benar mendengarkannya.

Karena sering kali yang kita butuhkan bukan solusi. Tetapi pelukan dalam bentuk kalimat: “Aku di sini. Kamu tidak sendirian.” (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka Surabaya.

Kategori :