Dampak Silent Treatment dan Cara Mengatasinya

Dampak Silent Treatment dan Cara Mengatasinya

Silent treatment adalah perilaku kecil yang sering tidak disadari dapat menjadi kerusakan hubungan. -kathleo Seisa-Getty Images Signature

HARIAN DISWAY - Komunikasi merupakan fondasi utama yang menopang kepercayaan dan kedekatan.

Melalui komunikasi, perasaan, harapan, serta perbedaan pendapat dapat dijembatani secara terbuka dan sehat.

Namun, tidak semua konflik direspons dengan kata-kata. Salah satu bentuk respons yang kerap muncul adalah silent treatment.

BACA JUGA:Triangle Gaze Method, Teknik Komunikasi yang Membuat Anda Percaya Diri dan Terlihat Menarik

Silent treatment sering disalahartikan sebagai bentuk kebutuhan emosional seseorang untuk menyendiri. Padahal, keduanya sangat berbeda.

Silent treatment adalah penolakan untuk berkomunikasi. Baik secara verbal maupun non-verbal.

Itu biasanya dilakukan sebagai bentuk respons terhadap konflik atau ketidaksetujuan, dan kerap menimbulkan kebingungan serta tekanan emosional bagi pihak yang diabaikan.

BACA JUGA:Komunikasi Menjaga Solidaritas Bangsa

Silent treatment biasanya terjadi tanpa adanya penjelasan dan kejelasan. Jika dilakukan secara berlebihan, perilaku itu bahkan bisa menjadi bentuk manipulasi atau kekerasan emosional yang merusak sebuah hubungan.

Mengapa Seseorang Melakukan Silent Treatment?

Beberapa alasan umum meliputi:

  • Kesulitan mengelola emosi atau trauma masa lalu.
  • Ketakutan menghadapi konflik secara terbuka.
  • Keinginan mengontrol atau menghukum lawan bicara.
  • Harga diri yang rendah dan ketidakmampuan mengekspresikan diri.
  • Pola komunikasi yang dipelajari sejak kecil.

BACA JUGA:Merawat Keluarga Lewat Komunikasi, Saat Kata menjadi Jembatan

Terkadang, diam menjadi “bahasa” untuk menyampaikan amarah atau kekecewaan, Meskipun cara itu cenderung merusak hubungan daripada menyelesaikan masalah.

Dampak Bagi Korban Silent Treatment

Korban silent treatment sering mengalami:

  • Merasa bingung, stres, dan cemas terus-menerus.
  • Kehilangan rasa percaya diri dan merasa tidak berharga.
  • Merasa diabaikan, kesepian, dan tidak dicintai.
  • Muncul tanda-tanda depresi atau luka batin.

Dalam relasi jangka panjang, silent treatment dapat merusak kepercayaan, memperburuk konflik yang tidak terselesaikan, dan mengarah pada hubungan yang toxicbahkan berakhirnya hubungan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber