Baru Beberapa Jam Gencatan Senjata, India dan Pakistan Kembali Baku Hantam, Saling Tuding Melanggar Kesepakatan

Minggu 11-05-2025,10:36 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

India menyalahkan kelompok militan Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan, namun Islamabad membantah dan meminta penyelidikan independen.

Sejak pencabutan otonomi khusus Kashmir oleh pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi pada 2019, aksi militan dan ketegangan di wilayah tersebut terus meningkat. 

BACA JUGA:Konflik India-Pakistan Membara, Korban Jiwa Tembus 50 Orang

Kedua negara telah berperang beberapa kali memperebutkan Kashmir sejak mereka merdeka dari Inggris pada tahun 1947.

Warga sipil di kedua sisi LoC menyambut gencatan senjata dengan harapan, namun juga dengan kewaspadaan. 

Sukesh Khajuria, warga Srinagar, menilai kesepakatan ini sulit dipercaya. “Gencatan senjata memang disambut baik, tapi kita harus tetap waspada,” ujarnya.

BACA JUGA: Pakistan Tembak Jatuh 25 Drone India, Mayoritas Buatan Israel

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Wakil Presiden JD Vance mengklaim bahwa gencatan senjata ini akan diikuti oleh dialog lanjutan antara India dan Pakistan di tempat netral.

Namun, analis politik AS Michael Kugelman meragukan keberlanjutan kesepakatan ini. Menurutnya, gencatan senjata ini dibuat terburu-buru saat situasi sedang memanas, dan tampaknya India memiliki interpretasi berbeda dari kesepakatan yang dibuat.

Meskipun demikian, sejumlah negara seperti Inggris, Iran, dan Tiongkok menyambut baik kesepakatan tersebut dan menyerukan agar kedua pihak menjaga perdamaian demi stabilitas kawasan Asia Selatan.

BACA JUGA:India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan, India Tuduh Pakistan Sengaja Langgar Perjanjian Gencatan Senjata

Dengan kondisi yang masih genting dan saling tuduh yang terus berlanjut, masa depan gencatan senjata India-Pakistan tampaknya masih jauh dari kata pasti. Upaya internasional untuk menenangkan situasi pun kini menjadi sangat krusial.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kategori :