Banyak orang mengakui bahwa buku fisik menawarkan pengalaman yang berbeda. Mulai dari aroma kertas, sentuhan halaman yang bertekstur, hingga kepuasan melihat rak buku pribadi yang penuh.
BACA JUGA:6 Buku Bahasa Inggris tentang Cinta & Kehidupan Usia 20-an
Meski demikian, kemajuan teknologi terus mendorong perubahan kebiasaan itu tanpa bisa dihindari. Orang-orang yang sebelumnya setia pada buku fisik pun akhirnya mulai berpindah ke digital.
Hal itu karena kepraktisan tetap menjadi faktor utama dalam menentukan pilihan. Terutama di tengah gaya hidup modern yang serba cepat ini.
Beberapa penerbit dan penulis bahkan lebih fokus memasarkan karyanya dalam format digital. Karena dinilai lebih mudah menjangkau pasar lebih luas. Hal itu berdampak pada produksi buku fisik yang kian terbatas dan mahal.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Buku Motivasi yang Bisa Mengubah Cara Pandang Hidup
Di sisi lain, keberadaan buku digital membuka peluang baru bagi pembaca muda untuk mengakses literatur dari berbagai genre. Tanpa hambatan ruang dan waktu.
Meskipun perdebatan antara buku fisik dan digital terus berlangsung, pada akhirnya pilihan kembali kepada masing-masing pembaca.
Beberapa orang tetap merasa nyaman dengan buku fisik saat membaca untuk relaksasi. Sementara untuk kebutuhan akademis atau pekerjaan, mereka lebih memilih digital. Karena fungsionalitasnya yang lebih unggul. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.