Kesadaran ini sering kali kalah oleh keinginan praktis seseorang yang bersifat jangka pendek. Dari sisi psikologis, kebiasaan membiarkan alat menyala juga erat kaitannya dengan rasa aman atau ketakutan akan ketidaktersediaan.
BACA JUGA: Manfaat Dopamine Detox untuk Gaya Hidup yang Seimbang
Beberapa orang merasa tidak nyaman jika alat dalam kondisi mati, seperti televisi yang terus menyala walaupun tidak ditonton, sekadar untuk menciptakan suasana hidup di dalam rumah.
Hal ini menegaskan bahwa perilaku konsumsi tidak semata soal kebutuhan, melainkan juga didorong oleh aspek emosional. Namun, di tengah tren ini muncul pula gerakan-gerakan yang mengajak masyarakat untuk kembali menerapkan gaya hidup hemat energi.
Membiarkan alat elektronik terus menyala tanpa digunakan bisa dibaca sebagai cerminan pola konsumsi baru yang mulai terbentuk di masyarakat.
BACA JUGA: Dari YOLO ke YONO: Gaya Hidup Gen Z yang Lebih Bijak
Tantangannya kini terletak pada bagaimana masyarakat menyadari bahwa kebiasaan tersebut harus segera diubah sebelum menjadi budaya yang merugikan lingkungan secara permanen. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya