Dari YOLO ke YONO: Gaya Hidup Gen Z yang Lebih Bijak

Dari YOLO ke YONO: Gaya Hidup Gen Z yang Lebih Bijak

Peralihan dari YOLO ke YONO mencerminkan proses pendewasaan sosial di tengah generasi yang tumbuh di era serba cepat. --Pinterest

HARIAN DISWAY - “You only live once.” Slogan yang dulu digaungkan sebagai semangat untuk hidup semaksimal mungkin, kini mulai ditinggalkan oleh sebagian anak muda.

Generasi Z, yang dikenal aktif di media sosial dan akrab dengan tren digital, perlahan mengalihkan gaya hidupnya ke prinsip “You Only Need One” alias YONO. Pergeseran ini tak sekadar soal istilah, tapi mencerminkan perubahan pola pikir yang lebih sadar, hemat, dan berkelanjutan.

Jika dulu semangat YOLO sering dijadikan pembenaran untuk belanja impulsif, bepergian tanpa rencana, atau mengambil risiko tanpa pertimbangan, kini makin banyak anak muda yang menahan diri sebelum membeli sesuatu.

BACA JUGA: 7 Kebiasaan Buruk yang Harus Ditinggalkan Gen Z agar Fisik dan Mental Lebih Sehat

Bukan karena takut hidup, tapi karena lebih paham apa yang benar-benar dibutuhkan. Prinsip YONO mengajak untuk membeli satu barang yang benar-benar berkualitas dan fungsional, daripada menumpuk banyak hal yang jarang dipakai.


You only live once. Slogan yang dulu digaungkan sebagai semangat untuk hidup semaksimal mungkin. --Pinterest

Laporan Deloitte Global 2023 Gen Z and Millennial Survey menyebutkan bahwa 64% Gen Z mempertimbangkan keberlanjutan dan dampak lingkungan saat membeli produk. Hal ini menunjukkan kesadaran baru: konsumsi tak lagi hanya soal gaya, tapi juga dampaknya bagi planet dan masa depan.

Tren ini juga terlihat dari meningkatnya minat Gen Z pada produk-produk secondhand atau preloved. Data dari ThredUp (2023) menunjukkan bahwa hampir 50% Gen Z lebih memilih berbelanja pakaian bekas dibanding membeli baru, dengan alasan harga yang lebih terjangkau dan mengurangi limbah industri fashion.

BACA JUGA: Kupas Tuntas Rumor Gen Z

Di sisi lain, gaya hidup minimalis dan mindful living semakin digemari karena dianggap lebih menenangkan dan memberi ruang untuk fokus pada hal-hal esensial.


Fenomena YONO bukan hanya soal barang, tapi juga gaya hidup secara keseluruhan. --Pinterest

Fenomena YONO bukan hanya soal barang, tapi juga gaya hidup secara keseluruhan. Gen Z mulai memilih pengalaman yang berkualitas daripada sekadar kuantitas.

Mereka lebih selektif dalam mengalokasikan waktu, energi, dan uang. Bahkan dalam urusan digital, banyak yang mulai mengurangi screen time dan menjaga jarak dari kebisingan media sosial. Fokusnya bukan lagi tampil di mana-mana, tapi hadir dengan sadar di tempat yang benar-benar penting.

BACA JUGA: Dari Hustle ke Soft Living, Transformasi Gaya Hidup Gen Z

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: