Sinopsis Film Mungkin Kita Perlu Waktu: Ketika Keluarga Ada di Fase Duka yang Berbeda

Rabu 14-05-2025,09:00 WIB
Reporter : Dhiyaun Najikhah*
Editor : Retna Christa

HARIAN DISWAY - Film Indonesia bertema keluarga tidak pernah gagal bikin kita meneteskan air mata. Nah, kalau sedang kepingin dibikin menangis oleh cerita sehari-hari yang terasa relatable dengan kehidupan, Anda bisa menonton Mungkin Kita Perlu Waktu.

Film drama keluarga yang dibintangi oleh Lukman Sardi, Sha Ine Febriyanti, dan Tissa Biani itu akan tayang di bioskop mulai 15 Mei 2025. Setelah sebelumnya sukses menarik perhatian audiens di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024.

Mungkin Kita Perlu Waktu adalah film drama keluarga yang bercerita tentang luka, kehilangan, dan perjalanan menyembuhkan diri.

Film itu mengangkat kisah sederhana tapi penuh makna, yang dekat dengan realitas banyak keluarga. Tentang duka yang tidak diungkapkan, dan hubungan yang perlahan merenggang karena diam.

BACA JUGA:Festival Sinema Kita 2025, Putar Film Dokumenter Road to Resilience

BACA JUGA:Sinopsis Sayap-Sayap Patah 2: Olivia, Saat Negara dan Keluarga Sama-Sama Harus Diselamatkan

Masalah yang tidak tuntas itu akhirnya meledak. Dan situasi jadi semakin rumit ketika suami dan istri lebih suka menggunakan pendekatan berbeda untuk lari dari masalah tersebut.

Penasaran, bukan? Simak sinopsis singkat dari Mungkin Kita Perlu Waktu berikut ini.

Sinopsis Mungkin Kita Perlu Waktu


Sinopsis film Mungkin Kita Perlu Waktu: Ketika keluarga ada di fase duka yang berbeda. Foto: Sha Ine Febriyanti dan Lukman Sardi berperan sebagai suami istri yang beda prinsip.-Kathanika Films-

Cerita bermula ketika sebuah keluarga kecil kehilangan putri sulung mereka, Sarah, karena kecelakaan. Kepergian Sarah membuat seluruh anggota keluarga berubah.

Sang ayah, Restu (Lukman Sardi), berusaha terlihat tegar di depan keluarganya. Ia tak pernah benar-benar menunjukkan emosinya, seolah memendam semuanya sendirian.

Sementara sang ibu, Kasih (Sha Ine Febriyanti), memilih untuk pergi umroh. Perjalanan religi itu dia jadikan cara untuk menenangkan diri. Namun, sang suami malah menganggapnya melarikan diri dari rasa sakit yang tidak sanggup mereka hadapi di rumah.

BACA JUGA:Profil 7 Pemeran Utama Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia, dari Arya Saloka Sampai Meriam Bellina

BACA JUGA:5 Film Tentang Suporter Bola yang Penuh Emosi dan Adrenalin

Di tengah duka itu, ada Ombak (Bima Azriel), anak bungsu yang mulai merasa terabaikan. Ombak bukan hanya kehilangan kakaknya, tapi juga merasa kehilangan orang tuanya secara emosional.

Kategori :