Problem jamaah haji Indonesia memang beragam. Salah satu yang kerap terjadi, banyaknya jamaah tersesat. Terutama sepulang dari Masjidilharam.
—-Aktivitas Terminal Syib Amir, Makkah, begitu ramai pada Selasa sore, 13 Mei 2025. Bus-bus bermodel city bus itu datang dan pergi silih berganti. Termasuk Bus Shalawat yang menjadi andalan tansportasi antar jemput jamaah haji Indonesia dari dan ke Masjidilharam.
Jamaah haji Indonesia, tentu saja, mudah dikenali di tengah sibuknya terminal itu. Selain melalui wajah dan perawakannya, juga bisa dari kehebohannya. Mirip rombongan bus yang baru tiba di tempat-tempat ziarah makam di tanah air.
Bedanya, mereka kali ini mengenakan pakaian ihram. Jamaah haji lansia dan disabilitas juga cukup banyak. Tentu, ada perlakuan khusus bagi para kakek dan nenek itu.
BACA JUGA:Aroma Nusantara di Makkah, Begini Proses Makanan Disiapkan untuk Jamaah Haji Indonesia
Begitu turun dari bus, jamaah lansia langsung disambut petugas terminal. Mereka difasilitasi dengan kursi roda. Sementara jamaah yang lain bisa jalan kaki.
Sebab, jarak terminal ke Masjidilharam lumayan dekat. Jalan kaki cuma sekitar 10 menit. Jika selesai beribadah, mereka langsung kembali ke terminal menuju bus untuk diantar pulang ke hotel.
Tetapi, di tengah ramainya jamaah haji yang baru turun dari bus, ada seorang kakek yang berjalan kebingungan. Wajahnya tampak lusuh. Keringat membasahi kulitnya yang legam.
BACA JUGA:Suhu Makkah Capai 42 Derajat Celsius, PPIH Imbau Jamaah Haji Gunakan Payung dan Cukup Minum
Kakek itu digandeng oleh jamaah perempuan yang lebih muda. Kemudian dilaporkan ke petugas karena ternyata terpisah dari rombongan.
“Habis salat dzuhur, saya tadi janjian di WC nomor 8, tapi saya tunggu-tunggu rombongan nggak datang sampai sore ini,” jelas kakek bernama Ahmad Fadil itu.
Ya, Fadil bersama rombongan jamaah haji dari Embarkasi Batam itu memang sedang melaksanakan umrah wajib pada pagi hari. Namun, setelah selesai tawaf dan sa’i, Fadil kehilangan arah.
BACA JUGA:Cuaca Panas hingga Bahasa Asing, Ini Tantangan Culture Shock Jamaah Haji Indonesia di Makkah
Kakek berusia 65 tahun itu sempat beristirahat di halaman Masjidilharam, lalu menunggu rombongannya di titik temu yang telah disepakati. Tapi waktu terus berjalan, rombongan tak kunjung muncul.
Sedangkan perempuan muda yang menggandengnya tadi ternyata bukan anggota rombongannya. Melainkan jamaah lain yang prihatin melihat Fadil kebingungan.
Petugas langsung menenangkan Fadil. Seorang petugas lainnya segera mengecek data manifest di tas selempang yang dikenakan Fadil. Ada titik cerah. Kartu rute milik Fadil ternyata bernomor 8.