Mengenal Bakteri Salmonella dan E.coli yang Ditemukan di Menu MBG

Rabu 14-05-2025,21:17 WIB
Reporter : Tabi'ina Alfi Rohmah*
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - Sebanyak 223 siswa menderita keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat. Hal tersebut dikarenakan ditemukannya dua jenis bakteri yang menyebabkan keracunan yakni Escherichia coli (E.coli) dan Salmonella. 

Bakteri tersebut ditemukan di menu telur ceplok berbumbu barbekyu dan tumis tahu toge yang mengandung bakteri Salmonella. Telur ceplok berbumbu barbekyu dan tumis tahu toge tersebut diketahui dimasak di malam hari dan baru dibagikan di siang hari. 

Bakteri dapat tumbuh di dalam makanan tersebut dikarenakan penyimpanan yang panjang tanpa penanganan yang higienis. 

Kemudian sebenarnya apa bakteri Escherichia coli (E.coli) dan Salmonella sendiri itu.

BACA JUGA:223 Siswa Keracunan Menu MBG yang Mengandung Bakteri Salmonella dan E.coli

BACA JUGA:Keracunan Massal Siswa di Cianjur, Diduga Ada Bakteri di Wadah MBG

Sebagaimana dikutip dari Alodokter, Escherichia coli merupakan bakteri hidup di dalam usus manusia untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Bakteri ini umumnya tidak berbahaya. Namun, ada jenis E. coli yang menghasilkan racun dan menyebabkan diare parah.

Seseorang dapat terpapar bakteri E. coli berbahaya karena mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi. Paparan E. Coli ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit perut, diare, mual, dan muntah. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli ini akan berdampak lebih parah jika terjadi pada anak-anak dan lansia.

Bakteri E.coli pada umumnya tersebar melalui makanan dan minuman dikonsumsi sudah terkontaminasi. Selain mengonsumsi makanan dan minuman terkontaminasi, infeksi disebabkan bakteri E.coli juga bisa diakibatkan kontak langsung. Seperti lupa cuci tangan setelah memegang binatang atau sesudah buang air besar, lalu menjalin kontak dengan orang lain dapat menularkan bakteri tersebut.

Selain diare, gejala lain akibat infeksi E. Coli dapat berupa sakit perut yang parah hingga kram. Mual dan muntah, perut kembung, hilang nafsu makan, demam, menggigil, pusing dan nyeri otot.

Sementara itu, dikutip dari situs Kemenkes, Salmonella adalah kelompok bakteri pemicu diare dan infeksi di saluran usus manusia. Bakteri ini dapat hidup di saluran usus hewan yang ditularkan ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan. Selain itu, konsumsi makanan yang kurang matang dan tidak dicuci juga dapat meningkatkan risiko terkontaminasi.

Bakteri salmonella menyerang manusia melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi tinja atau feses yang mengandung bakteri tersebut. Beberapa jenis makanan yang paling umum mengandung bakteri Salmonella adalah daging sapi, unggas termasuk ayam broiler atau makanan laut yang masih mentah atau setengah matang.

Kemudian susu atau produk susu olahan yang tidak dipasteurisasi, telur mentah atau setengah matang, buah-buahan atau sayur-sayuran yang tidak dicuci, bahan makanan yang dicuci dengan air yang terkontaminasi bakteri Salmonella dan makanan olahan seperti nugget atau sosis.

Sementara itu, gejala infeksi Salmonella atau salmonelosis dapat muncul 12–72 jam setelah seseorang terinfeksi. Gejala yang muncul adalah diare, kram perut, demam, sakit kepala, mual, muntah.

Gejala infeksi Salmonella umumnya dapat diatasi dengan cara yang sederhana. Pada kasus yang ringan, di mana daya tahan tubuh masih baik, infeksi ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlunya pengobatan khusus. Penting untuk tetap terhidrasi dengan banyak minum cairan untuk mencegah dehidrasi. Apabila mengalami gejala yang berat sampai membuat tubuh merasa lemas sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. (*) 

Kategori :