HARIAN DISWAY – Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya mengontrol lemak visceral. Hal itu berguna untuk menekan risiko penyakit serius dan kematian dini.
Dalam salah satu kesempatan, Menkes menjelaskan bahwa ukuran celana jeans bisa menjadi salah satu indikator sederhana untuk mengenali penumpukan lemak tersebut.
Budi menyebutkan bahwa pria dengan ukuran celana jeans 33 hingga 34 memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Waspada 4 Bahaya Lemak Berlebih pada Perempuan
Ukuran tersebut biasanya menunjukkan indeks massa tubuh atau BMI yang sudah melewati batas normal. Pada kondisi itu, lemak visceral mulai menumpuk di area perut. Kemudian dapat memicu obesitas serta berbagai gangguan kesehatan.
Apa Itu Lemak Visceral?
Lemak visceral adalah lemak yang tersimpan di dalam rongga perut dan melapisi organ-organ vital. Seperti hati, pankreas, dan usus.
Berbeda dengan lemak subkutan yang berada di bawah kulit dan mudah terlihat, lemak visceral tersembunyi sehingga sulit dideteksi tanpa pemeriksaan khusus.
Meski tidak terlihat, lemak itu berbahaya karena dapat mengganggu fungsi organ dan memicu peradangan kronis.
BACA JUGA:7 Jenis Makanan yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Sel Telur Wanita
Lemak visceral juga berperan dalam meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular. Seperti diabetes tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi hingga penyakit jantung.
Karena letaknya yang tersembunyi, penumpukan lemak itu kerap tidak disadari. Hingga menimbulkan gejala atau komplikasi serius.
Mengatur pola makan dengan mengutamakan makanan bergizi dan menghindari makanan cepat saji sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penumpukan lemak visceral yang berbahaya. --Freepik
Cara Mengurangi Lemak Visceral
1. Mengatur Pola Makan
Konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran, buah, dan biji-bijian sangat dianjurkan. Asupan protein tanpa lemak seperti ikan, tahu, dan telur juga membantu proses pembakaran lemak.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Minuman Pembakar Lemak Perut Secara Alami
Hindari makanan olahan, minuman manis, serta makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans karena dapat mempercepat penumpukan lemak.