Museum dan Gen Alpha

Minggu 18-05-2025,14:04 WIB
Oleh: Aniendya Christianna*

SEJAK remaja, saya punya ketertarikan khusus pada museum. Di sanalah saya merasa kecil di hadapan sejarah, tetapi juga menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari hidup saya sendiri. 

Saya adalah milenial –generasi yang tumbuh bersama perubahan besar dari dunia analog ke digital. Maka, tidak heran jika museum, dengan kesenyapan dan jejak masa lalu, menjadi tempat favorit saya. 

Museum yang tenang dan penuh jejak masa lalu menjadi ruang jeda di tengah dunia yang serbacepat.

BACA JUGA:Menag Usulkan Pembangunan Museum Hadis di Indonesia dalam Konferensi Lembaga Hadis Raja Salman

BACA JUGA:Menag Hadiri Forum Hadis di Madinah, Bawa Misi Museum Haji dan Hadis ke Indonesia

Saya terpesona pada benda-benda lama. Berdiri di depan lukisan atau artefak seolah menyentuh waktu. Heidegger menulis bahwa waktu bukan sekadar angka, melainkan bagian dari keberadaan manusia. 

Di museum, saya merasakan pengalaman eksistensial bahwa saya –seorang manusia fana– adalah hasil dari lintasan waktu yang sangat panjang.

Mungkin itulah mengapa saya merasa nyaman di museum –dikelilingi benda tua, bau kayu dan debu, serta sunyi yang sejuk. Bagi saya, museum bukan ruang mati, melainkan ruang yang menyimpan gema kehidupan. 

BACA JUGA:8 Benda Menarik yang Dipamerkan dalam Pameran The Snake with a Thousand Faces di Museum Rakyat National Korea

BACA JUGA:Museum Satria Mandala Jakarta Kebakaran, 2,5 Jam kemudian Api Dikuasai

Secara psikologis, itu bisa jadi berakar pada kebutuhan manusia untuk terhubung dengan cerita yang lebih besar dari dirinya. Museum menjadi tempat identitas bertaut: antara siapa kita dulu, sekarang, dan nanti.

Namun, dunia saya berubah. Sekarang saya adalah orang tua dari seorang anak laki-laki bernama Tawa, hampir tiga tahun, penuh semangat dan imajinasi liar. Kehadirannya mengubah ritme hidup saya. 

Kunjungan museum yang tenang digantikan oleh tawa, rengekan, dan lagu anak-anak. Traveling kini berarti mencari taman bermain, bukan lagi museum tersembunyi.

BACA JUGA:Museum Shanxi di Tiongkok Gelar Pameran Seni Patung Yunani dan Romawi Kuno

BACA JUGA:Pameran Solid Gold di Brooklyn Museum, Emas sebagai Ekspresi Seni dan Kekuasaan

Kategori :