Pameran Solid Gold di Brooklyn Museum, Emas sebagai Ekspresi Seni dan Kekuasaan

Pameran Solid Gold di Brooklyn Museum, Emas sebagai Ekspresi Seni dan Kekuasaan

Desain dari koleksi Egyptian Disco karya Blonds, terinspirasi dari Cleopatra, dalam pameran Solid Gold di Brooklyn Museum.-The New York Times-nytimes.com

Brooklyn Museum kembali menyuguhkan pameran spektakuler bertajuk Solid Gold, yang menampilkan lebih dari 500 benda dari berbagai era dan budaya. Pameran itu mengeksplorasi bagaimana emas menjadi simbol komunikasi, kemewahan, dan kekuasaan selama ribuan tahun. 

Solid Gold. Pameran dengan kurasi ketat yang dipimpin oleh Matthew Yokobosky di Brooklyn Museum. Pameran itu berlangsung sejak 16 November 2024 hingga 6 Juli 2025.

Solid Gold merupakan pameran gabungan seni kuno, mode, teknologi, dan bahkan kritik sosial terhadap dampak penambangan emas. Berikut adalah hal-hal menarik dalam pameran tersebut.

BACA JUGA:SLB Seluruh Surabaya Meriahkan Hari Disabilitas Internasional, Hadirkan Pentas Seni dan Pameran Kriya

Eksplorasi Emas dalam Mode dan Seni

Meski mencakup artefak kuno, fokus utama pameran itu adalah mode. Salah satu sorotan adalah karya John Galliano for Dior (2004) yang terinspirasi dari makam Raja Tutankhamun.


Detail gaun dari koleksi musim gugur 2007 karya Anna Sui yang menampilkan cakram emas seperti koin dan jam tangan dengann rantai fob.-New York Times-New York Times

Ada pula koleksi Egyptian Disco dari The Blonds (2016), dengan desain penuh kilauan menggunakan kristal, manik-manik, dan emas 24 karat. 

Koleksi itu terinspirasi dari gaya Cleopatra yang ikonik. Desain-desain tersebut menunjukkan bagaimana emas mencerminkan kemewahan dan kekuasaan.

Selain itu, terdapat desain ikonis seperti gaun rantai karya Paco Rabanne (1970-an) dan jaket bolero The Blonds (2019-20), yang mengacu pada gaya rantai Mr. T. Koleksi itu menunjukkan bagaimana mode memanfaatkan emas sebagai medium inovasi dan ekspresi.

BACA JUGA:HadiArtPlatform Gelar Pameran Lukisan Di Pelupuk Mata, Hadirkan 5 Perupa Jawa Timur

Kilas Balik ke Artefak Kuno

Tak kalah menarik, pameran itu memamerkan artefak kuno. Seperti manik-manik berbentuk lalat dari Mesir kuno (1539–1292 SM) dan perhiasan emas dari Mediterania Timur abad ke-4 SM. 

Artefak itu, meski kecil, mengilustrasikan daya tahan emas yang luar biasa serta perannya dalam sejarah manusia. Emas, yang jarang berkarat, sering dilebur ulang pada masa lalu, membuat keberadaannya yang bertahan menjadi sebuah keajaiban.


Beragam busana karya Jeremy Scott dan Blonds yang menggunakan rantai emas dalam pameran Solid Gold di Museum Brooklyn. -The New York Times-nytimes.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: new york times