Pameran Solid Gold di Brooklyn Museum, Emas sebagai Ekspresi Seni dan Kekuasaan

Pameran Solid Gold di Brooklyn Museum, Emas sebagai Ekspresi Seni dan Kekuasaan

Desain dari koleksi Egyptian Disco karya Blonds, terinspirasi dari Cleopatra, dalam pameran Solid Gold di Brooklyn Museum.-The New York Times-nytimes.com

Sisi Gelap dan Kritik Sosial

Pameran itu juga menyoroti sisi gelap sejarah emas, termasuk eksploitasi yang dilakukan penakluk Spanyol dan dampak penambangan terhadap lingkungan.

Sebuah karya dari seniman Afrika Selatan William Kentridge, Mine (1991), menggambarkan keserakahan dan kerja keras para pekerja tambang di bawah rezim apartheid. 

Instalasi Zadik Zadikian, Path to Nine (2024), berupa balok-balok kayu berlapis daun emas. Menggambarkan bagaimana kekayaan dapat menjadi penghalang, bukan hanya peluang.

BACA JUGA:Pameran Sketsa Nusantara di Surabaya, Inspirasi Seniman Muda dari Sketsa Kota Lama

Perdebatan Tentang Inspirasi dan Apropriasi

Pameran itu juga mengangkat diskusi tentang inspirasi versus apropriasi. Misalnya, koleksi Indian Passion Gianfranco Ferré for Dior (1996-97). Karya itu terinspirasi dari sari India, tetapi kurang merepresentasikan kemewahan busana tradisional India. 

Sebuah odhni Rajasthani abad ke-19 ditampilkan dengan kurang semarak, memperlihatkan kurangnya apresiasi terhadap keasliannya.

BACA JUGA:Gandeng Tujuh Kampus, UNESA Gelar Pameran Produk Inovasi di berbagai Bidang

Emas dalam Seni dan Kehidupan Modern

Pameran itu tidak hanya merayakan emas sebagai simbol kekuasaan. Tetapi juga menyentuh sisi spiritual dan artistik. Karya Marc Quinn, Siren (2008), berupa patung emas Kate Moss dalam pose yoga, mencoba menggambarkan daya tarik emas dalam konteks modern. 

Namun, beberapa karya, seperti altarpiece Renaisans Italia, menonjolkan aspek spiritual emas yang telah menjadi bagian dari seni selama berabad-abad.


Busana yang terinspirasi dari India, karya Balenciaga dan Dior, disertai odhni atau kerudung Rajasthani dalam pameran Solid Gold di Brooklyn Museum.-The New York Times-nytimes.com

Kolaborasi Mode dan Seni

Hubungan antara seni dan mode menjadi tema utama dalam pameran itu. Salah satu karya menonjol adalah replika showroom Dior dari tahun 1940-an, berlapis emas, yang dibuat dalam kolaborasi antara seniman Peggy Slinger dan Maria Grazia Chiuri. Desain itu mencerminkan perpaduan antara seni rupa dan mode

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: new york times