Mereka dijerat Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman maksimal hukuman mati. Polisi kini mengejar MY dan FR di Malaysia. Lokasinya sudah di tangan polisi, dari pengakuan Saiful dan Samsul.
Buron pembunuh pasti dikejar polisi di mana pun, sampai kapan pun. Sebab, itu kejahatan paling jahat. Buron pembunuh umumnya tidak bisa sembunyi selamanya. Suatu saat ia pasti rindu rumah.
Dikutip dari BBC, 12 Januari 2019, berjudul Jack Shepherd: Can a fugitive remain on the run forever?, diulas beberapa kasus buron pembunuh.
Itu tentang Jack Shepherd, 30, dan pacarnya, Charlotte Brown, 24, warga London, Inggris. Shepherd ahli web, Charlotte konsultan bisnis. Mereka kenal via medsos. Kencan pertama dengan naik speedboat berdua di Sungai Thames, London, 2015.
Di speedboat mereka minum miras, padahal sedang melaju kencang.
Speedboat terbalik, mereka terlempar ke sungai. Shepherd diselamatkan penduduk, sedangkan Charlotte tewas. Shepherd ditangkap polisi, tapi tidak ditahan karena ada uang jaminan. Ia dijerat pasal kelalaian mengakibatkan orang meninggal.
Tiga hari sebelum diadili, Shepherd kabur. Polisi kesulitan untuk mencarinya. Tapi, ia tetap diadili (in absentia) dan divonis penjara enam tahun.
Keluarga korban dan masyarakat Inggris kecewa karena Shepherd tidak bertanggung jawab.
Polisi terus berupaya menangkap terpidana. Foto Shepherd tersebar di sana sebagai buron. Polisi juga menyebarkan info buron itu ke seluruh Eropa. Tidak ketemu.
Detektif Nick Biddis mengatakan, ”Jika terpidana ke luar negeri melalui salah satu pelabuhan yang ditetapkan, dan menggunakan identitasnya, ia akan tertangkap.”
Tapi, ia bisa lolos jika melewati pelabuhan kecil atau dokumen palsu. Juga, belum diketahui, apakah Shepherd sudah ke luar negeri atau belum.
Ternyata, Shepherd ditangkap polisi di Cekoslowakia, Februari 2017, saat menggunakan dokumen palsu Italia. Tapi, ia dibebaskan polisi karena polisi tidak cermat bahwa Shepeherd masuk red notice.
Shepherd tetap buron. Polisi tetap memburu.
Detektif swasta di sana, Tony Imossi, mengatakan, agar tetap ”di bawah radar”, seorang buron memerlukan dukungan. Untuk menghindari deteksi, Shepherd harus membuang ponselnya, rekening bank, dan semua akun daring yang diketahui serta menjauhi lembaga pemerintah.
Shepherd juga harus menghindari menghubungi orang-orang yang dicintainya.
”Sangat sulit bagi buron keluar dari lingkungannya dan hidup sepenuhnya tersembunyi. Perlu seseorang yang punya rekening bank yang bisa diakses si buron, perlu asuransi mobil atas namanya, semua ini mahal. Butuh banyak dukungan.”