Netanyahu Sebut Israel Akan Kuasai Gaza, Serangan Darat dan Udara Terus Meningkat

Senin 19-05-2025,22:48 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

Ia menyebut pemberian bantuan kepada Gaza sebagai kesalahan besar karena para sandera Israel tidak menerima perlakuan serupa. "Hamas harus dihancurkan, bukan malah diberi oksigen untuk bertahan hidup," ujarnya.

Perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas juga sedang berlangsung di Doha, Qatar. Negosiasi ini dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

Menurut pernyataan Netanyahu, kesepakatan damai yang sedang dirundingkan mencakup pembebasan seluruh sandera, pengasingan anggota Hamas, dan perlucutan senjata Jalur Gaza.

BACA JUGA:Israel Masih Gencar Serang Gaza: Yang Tak Mati Karena Bom, Mati Karena Lapar

Namun, perbedaan sikap masih menjadi hambatan. Hamas bersedia membebaskan semua sandera Israel sekaligus jika ada jaminan gencatan senjata permanen. 

Sebaliknya, Israel hanya menginginkan pertukaran sandera secara bertahap sebagai imbalan atas gencatan senjata sementara.


Warga Palestina berjalan melewati fasilitas medis Kamal Adwan sementara asap mengepul selama pemboman Israel di Jalur Gaza utara pada 15 Mei 2025. Netanyahu mengatakan pada hari Senin bahwa Israel akan menguasai seluruh wilayah Gaza.--BASHAR TALEB / AFP

Di sisi lain, kondisi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Paus Leo XIV dalam misa perdananya menyerukan perhatian dunia terhadap rakyat Gaza yang “terpaksa kelaparan”. 

BACA JUGA:Hamas Akan Bebaskan Sandera Warga Negara Israel-Amerika, Trump Harap ada Kemajuan Perundingan Damai

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah memperingatkan risiko kelaparan di Gaza bahkan sebelum blokade bantuan diberlakukan.

Data Kementerian Kesehatan Gaza mencatat, sejak serangan Israel kembali dimulai pada 18 Maret 2025, sedikitnya 3.193 orang telah tewas. Jumlah korban jiwa sepanjang perang yang dimulai Oktober 2023 kini mencapai 53.339 orang.

Perang dipicu oleh serangan Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.218 orang di Israel dan menyebabkan 251 orang disandera. Hingga kini, 57 sandera masih berada di Gaza, termasuk 34 yang dilaporkan telah meninggal dunia.

BACA JUGA:Israel Siapkan Rencana Penaklukan Gaza, Netanyahu Bertekad Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania

Situasi di Gaza kian mengkhawatirkan, dan masa depan wilayah ini masih belum pasti di tengah operasi militer yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kategori :