Dehidrasi dan Kelelahan Picu Lonjakan Penyakit Kronis Jamaah Haji, Ini Imbauan Medisnya

Selasa 20-05-2025,12:27 WIB
Reporter : Sherly Zahira Umami
Editor : Taufiqur Rahman

MAKKAH, HARIAN DISWAY – Hingga 18 Mei 2025 pukul 16.00 waktu Arab Saudi, sebanyak 25.189 jamaah haji Indonesia telah mengakses layanan kesehatan di kloter. Mayoritas dari mereka mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), disusul kasus hipertensi dan diabetes yang meningkat signifikan akibat dehidrasi dan kelelahan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr M Imran dalam siaran langsung YouTube Kementerian Kesehatan RI. Ia menegaskan bahwa dehidrasi dan kelelahan merupakan dua pemicu utama kambuhnya penyakit kronis selama musim haji.

"Pada penderita hipertensi terjadi lonjakan tekanan darah yang signifikan. Demikian juga pada penderita diabetes, kadar gula darah bisa meningkat drastis," ujar Dr Imran.

Selain layanan rawat jalan di kloter, sebanyak 93 jamaah tercatat dirawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Tanah Suci. Tiga diagnosis terbanyak adalah diabetes, pneumonia, dan penyakit paru kronis.

BACA JUGA:ISPA Hingga Pneumonia Serang Jamaah Haji Indonesia, 1.100 Kasus Muncul, 22 Dirawat di RS Arab Saudi

Sementara itu, jumlah jamaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi mencapai 270 orang. Mereka umumnya menderita pneumonia, penyakit paru kronis, dan penyakit jantung koroner. 

Hingga pertengahan Mei 2025, jumlah jamaah yang wafat di Tanah Suci tercatat sebanyak 28 orang. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya pada tanggal yang sama. 

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah: Jaga Kualitas Makanan Jamaah, Bisa Cicipi Ratusan Kali Tiap Hari


KKHI Beberkan Gejala Penyakit yang Paling Banyak Dialami Jemaah Haji-Istimewa-

Penyebab kematian terbanyak adalah penyakit jantung dan sepsis, yakni infeksi menyeluruh akibat penurunan daya tahan tubuh. Menanggapi lonjakan kasus, dr Imran menyampaikan sejumlah imbauan penting kepada jamaah, khususnya lansia dan penderita penyakit kronis:

BACA JUGA:Ulama dan Dokter Imbau Masyarakat Hentikan Stigma Jamaah Haji yang Alami Gangguan Kesehatan

  1. Istirahat cukup setelah tiba di Makkah, sebelum melaksanakan umrah wajib.
  2. Hindari aktivitas fisik berat di luar hotel antara pukul 10.00–16.00 waktu Arab Saudi.
  3. Konsumsi air secara rutin—minimal 200 ml tiap jam, bahkan saat tidak merasa haus.
  4. Gunakan masker, baik saat di luar maupun di dalam kamar bila sedang flu atau batuk.
  5. Utamakan ibadah ringan seperti zikir, membaca Al-Quran, dan bersedekah, alih-alih memaksakan diri menjalani umrah sunnah berulang kali.
  6. Manfaatkan fasilitas rukhsah seperti kursi roda untuk tawaf dan sai.
  7. Selalu didampingi saat beraktivitas di luar, khususnya untuk jamaah lansia dan komorbid.
  8. Lakukan konsultasi kesehatan minimal seminggu sekali dan minum obat secara teratur.

"Jangan biarkan jamaah lansia beraktivitas sendirian. Pendampingan dari sesama jamaah kloter sangat diperlukan," ujar Dr Imran. Ia juga mengingatkan agar para jamaah tidak menunda jika mengalami keluhan kesehatan. 

“Segera hubungi petugas kesehatan kloter agar mendapat penanganan dini dan mencegah kondisi memburuk,” imbuhnya.(*)

*)Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura

 

Kategori :