ISPA Hingga Pneumonia Serang Jamaah Haji Indonesia, 1.100 Kasus Muncul, 22 Dirawat di RS Arab Saudi

Waspada ISPA dan pneumonia, jamaah haji wajib masker, cukup istirahat, dan rutin cek kesehatan.--
MAKKAH, HARIAN DISWAY - Lebih dari 1.100 jamaah haji asal Indonesia telah terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan 22 orang lainnya dirawat di rumah sakit Arab Saudi akibat pneumonia.
Kepala Bidang Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dr M Imron mengungkapkan bahwa kondisi cuaca ekstrem dan kelelahan menjadi pemicu utama melonjaknya kasus penyakit di Tanah Suci.
Jamaah haji Indonesia di Tanah Suci saat ini tengah menghadapi tantangan serius terkait kesehatan. Berdasarkan laporan KKHI Madinah, penyakit yang paling banyak menyerang jamaah adalah ISPA, hipertensi, dan diabetes.
Selain itu, pneumonia dan penyakit jantung koroner menjadi penyebab utama jamaah dirawat inap, baik di fasilitas kesehatan KKHI maupun rumah sakit Arab Saudi.
"ISPA sudah lebih dari 1.100 kasus dan pneumonia saat ini ada 22 jamaah yang dirawat di RS Arab Saudi," ujar Dr Imron.
Jamaah haji lansia difasilitasi kursi roda saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Minggu, 18 Mei 2025. Ulama dan tenaga medis menegaskan bahwa gangguan kesehatan yang dialami jamaah haji bukan azab dari tuhan.-Media Center Haji 2025-
Ia menambahkan, kondisi itu memerlukan perhatian serius dari seluruh jamaah untuk menjaga kesehatan secara mandiri.
Beberapa langkah pencegahan sangat dianjurkan untuk menghindari penyakit maupun kekambuhan kondisi kronis. Salah satunya adalah memastikan istirahat cukup saat tiba di Makkah sebelum menjalani rangkaian ibadah.
BACA JUGA:Persiapan Puncak Haji, PPIH Sediakan 8 Sektor Ad-Hoc dan 5 Titik Mobile Crisis Rescue
"Setelah umrah juga kami imbau untuk langsung beristirahat, tidak melakukan aktivitas fisik berat," ujarnya.
Selain itu, pemakaian masker menjadi hal wajib, terutama saat beraktivitas di luar ruang. Masker tak hanya melindungi dari polusi dan debu, tetapi juga dari penularan penyakit melalui udara.
"Bahkan bagi yang sedang batuk pilek, penggunaan masker tetap penting meski di dalam kamar," imbuhnya.
Hal itu penting karena virus yang menyebar ke lansia atau penderita penyakit kronis dapat memicu pneumonia yang lebih berat. Cuaca ekstrem di Makkah turut memperburuk kondisi. Dengan suhu mencapai 42°C dan kelembapan di bawah 30%, risiko dehidrasi meningkat drastis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: