Cerita Diaspora dari Mohammad Rozi: Tinggalkan PNS Demi Better Job

Rabu 21-05-2025,05:28 WIB
Oleh: Mohammad Rozi

Pada awalnya, tak pernah terpikir oleh kami sekeluarga menetap di Inggris. Inilah kisah bagaimana harus bertahan di Birmingham.

Sebagai dependant istri saya -Nurul Nunung Hidayah- yang sedang studi di Aston University sejak 2011, saya melewati dua tahun pertama di Inggris tanpa pekerjaan.

Eh sebenarnya tak jobless amat sih. Ada pekerjaan kasual menjelang tahun baru di kantor pos Royal Mail. 

Padahal di Indonesia, saya adalah PNS/ASN di kantor pusat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Sebenarnya cukuplah itu sebagai alasan jika suatu saat saya mesti kembali.

Di Birmingham, sayalah yang harus lebih banyak memperhatikan anak-anak. Terutama si bontot nomor empat. Yang kami bawa ke Inggris di usia 3,5 bulan. 

Bagi kami, hidup mesti dihadapi seperti keadaan normal. Dengan begitu, semua ketidakenakan tidak menjadi masalah berat.

Istri mesti fokus dengan studinya. Di sisi lain, saya harus memastikan untuk tetap fully support.

Jadi tak masalah jika semua pekerjaan rumah mayoritas saya yang atasi. Hanya masak, urusan istri.

Saya menjalani semuanya dengan sikap ringan-ringan saja. Apalagi jauh hari sebelum berangkat, saya sudah menata mental tentang semua hal enggak enak yang mungkin terjadi di negeri orang. 

Salah satunya adalah membawa banyak anak. Awalnya berasa agak gimana gitu saat awal-awal mengantar anak ke sekolah.

Tangan mendorong baby stroller, sementara mata harus memastikan tiga anak yang lain berjalan dengan aman. Ada perasaan seakan saya diperhatikan orang lain. 

Tak tahunya, ternyata yang begitu banyak temannya. Di jalan menuju sekolah, saya melihat tak sedikit bapak-bapak berjalan mengantar anak-anaknya. Ada yang tiga, empat, atau bahkan lima. Perasaan-perasaan yang tidak perlu itu saya buang jauh. 

Untung sebelumnya, kami sempat mendiskusikan hal itu. Kelak, jika istri saya selesai, gantian saya yang studi. 

Namun, tak semua hal harus selalu sesuai yang diinginkan dan direncanakan. Belum ada tanda-tanda saya akan mendapat sponsorship

Saat itu, studi istri saya memasuki saat-saat terakhir. Ia menulis tesis S-3 tentang Islamic Accounting and Finance di Aston Business School, Aston University.

Kategori :