Laporan Haji dari Makkah (10): Menilik Persiapan KKHI Jelang Puncak Haji

Kamis 22-05-2025,15:39 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

Semua layanan jamaah haji Indonesia di Tanah Suci memang krusial. Termasuk Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Kota Makkah. Mereka adalah para tim medis yang setia melayani jamaah sakit sejak 7 Mei.

Operasional ibadah haji Indonesia sudah berlangsung 21 hari. Total 101.873 jamaah haji tanah air yang menyesaki Kota Makkah hingga Rabu siang, 21 Mei 2025. Gelombang kedatangan itu akan terus berlanjut hingga kloter terakhir pada 31 Mei nanti.

Cuaca Kota Makkah pun makin hari makin panas. Suhu siang hingga sore hari bisa tembus antara 43 sampai 44 derajat Celcius. Tak sedikit jamaah kita yang tumbang. Terutama yang penyakitnya kambuh akibat kelelahan.

BACA JUGA:Puncak Haji Makin Dekat, Jamaah Haji Dibekali Manasik Armuzna agar

Di situasi-situasi dalam hajatan akbar semacam itu, tim medis selalu punya peran yang amat penting. Mereka pun bekerja nyaris tanpa jeda. Seperti para tim medis yang tergbung dalam Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

“Kami tidak bisa menunggu pasien datang. Kami yang harus jemput bola,” tutur dr Edy Supriyatna Kasie Kesehatan PPIH Arab Saudisekaligus kepala KKHI Makkah dengan nada penuh tanggung jawab kepada Tim Media Center Haji di KKHI Makkah, kemarin.

BACA JUGA:Jamaah Haji Lampung Dibekali Ilmu Ikhlas: Jangan Marah Kalau Tak Dipanggil Haji

Mereka, para tim medis itu, tidak mau hanya menunggu pasien datang. Sebaliknya, justru bergerak ke hotel-hotel jamaah hingga menyusuri pos-pos satelit di setiap sektor.

Tentu, untuk memastikan bahwa tak satu pun yang sakit dibiarkan tanpa penanganan. Mereka seolah berperan sebagai para penjaga nyawa jamaah Indonesia.

BACA JUGA:Ratusan WNI Diduga Nekat Haji Ilegal, Konjen RI Beri Peringatan

Setiap hari sejak fajar, suasana di KKHI Makkah sudah siaga. Di ruang UGD, perawat bersiap dengan alat-alat medis. Di ruang farmasi, apoteker meracik obat. Di pojok lain, tim radiologi bersiaga dengan mesin-mesin pemeriksa paru dan tulang.

Hingga kini, tercatat lebih dari 11 ribu jamaah haji sakit yang sudah ditangani. Tentu melalui pos-pos satelit dan klinik di setiap sektor. Para jamaah itu mengalami gangguan kesehatan. Sebagian besar terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang mudah menyebar di tengah kerumunan dan cuaca panas.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (9): Masjid Tan’im, Tempat Favorit Miqat untuk Umrah Sunnah

Namun, bukan ISPA saja yang jadi perhatian. Gangguan jantung, pneumonia, hingga penyakit kronis lain bisa muncul kapan saja. “Kalau sudah mengancam jiwa, langsung kami rujuk ke rumah sakit Arab Saudi,” ujar dr. Edy.

Untuk itu, KKHI menyiapkan segala hal. Ada 107 tenaga medis dikerahkan. Mulai dari 28 dokter spesialis, 10 dokter umum, hingga 50 perawat. Ada juga tenaga laboratorium, radiografer, dan apoteker. Semua siap kerja siang malam.

BACA JUGA:PPIH Sebut Seluruh Jamaah Haji yang Terpisah Rombongan Sudah Diberangkatkan ke Makkah

Kategori :