Trump Sebut Putin 'Gila' Setelah Rusia Luncurkan Serangan 298 Drone ke Ukraina, 13 Orang Tewas

Senin 26-05-2025,17:44 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

BACA JUGA:Rusia dan Ukraina Gagal Capai Kesepakatan Gencatan Senjata, Tapi Setuju Untum Tukar Tahanan

Militer Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan 298 drone dalam satu malam, di mana 266 diantaranya berhasil ditembak jatuh. Selain itu, Rusia juga meluncurkan 45 rudal ke berbagai wilayah Ukraina.

Korban jiwa tercatat di beberapa wilayah, termasuk tiga anak di wilayah Zhytomyr yang masing-masing berusia 8, 12, dan 17 tahun. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan tersebut dan meminta tekanan lebih besar terhadap Rusia. 

BACA JUGA:Putin Usulkan Negosiasi Damai dengan Ukraina di Istanbul, Tak Tanggapi Seruan Gencatan Senjata 30 Hari

Ia mengatakan bahwa “diamnya Amerika dan negara lain hanya mendorong Putin untuk melanjutkan kekejaman.”

Kritik juga datang dari para pemimpin Eropa. Diplomat tertinggi Uni Eropa, Kaja Kallas, menyatakan bahwa “serangan ini menunjukkan Rusia masih ingin menghancurkan Ukraina.” 

Sementara itu, Rusia mengklaim bahwa serangan itu ditujukan ke fasilitas militer Ukraina. Namun, dampak serangan jelas mengenai area sipil dan menyebabkan korban warga sipil.

BACA JUGA:Ukraina dan AS Akhirnya Teken Kesepakatan Mineral setelah Perundingan Panjang

Di tengah eskalasi serangan, Presiden Zelensky mengkonfirmasi bahwa Rusia dan Ukraina telah menuntaskan pertukaran tahanan terbesar sejak perang dimulai. 


Para tawanan perang Ukraina bereaksi setelah pertukaran di sebuah lokasi yang dirahasiakan. Trump menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin “gila” setelah Rusia melancarkan serangan drone terbesar ke Ukraina.--Ukrainian Presidential Press Service / AFP

Seorang jurnalis AFP melaporkan para tahanan Ukraina tiba di rumah sakit dalam kondisi lemah namun tersenyum dan melambaikan tangan. 

Serangan Rusia terus berlanjut pada malam menjelang Senin, 26 Mei 2025. Di wilayah Zaporizhzhia, dua orang terluka dan satu rumah hancur akibat serangan ke desa Yurkivka. 

BACA JUGA:Putin Umumkan Gencatan Senjata 30 Jam saat Paskah, Rusia dan Ukraina Bertukar Tahanan

Meski intensitasnya menurun dibanding serangan sebelumnya, namun ketegangan di Ukraina belum mereda. Situasi ini menunjukkan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina masih jauh dari kata selesai.

Meskipun ada pertukaran tahanan sebagai tanda negosiasi, kekerasan di lapangan justru semakin meningkat. Desakan internasional terhadap Rusia untuk menghentikan agresi militer kini kembali menguat.(*)

Kategori :