Ucapan selamat datang kepada Presiden Turkiye H.E. Recep Tayyip Erdogan dan Ibu Negara H.E. Emine Erdogan dalam kunjungan kenegaraan pada Februari 2025.--Yunaz Karaman
Menurut saya kunjungan adalah sebagai salah satu momen penting dalam upaya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turkiye di berbagai bidang strategis.
BACA JUGA: Cerita Diaspora oleh Yunaz Karaman (5): Rayakan Iduladha dengan Opor Ayam
Manfaat hubungan diplomatik pada bidang pendidikan dari Pemerintah Turkiye itu sangat saya rasakan. Sebagai soft diplomacy, pendidikan, termasuk budaya, tentu dapat dengan mudah menjadi senjata yang ampuh untuk hubungan diplomatik dua negara.
Diplomasi ”terbuka” ini memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa di seluruh dunia untuk merasakan pengalaman mengemban pendidikan di Turkiye.
Meski demikian Pemerintah Indonesia memiliki program yang sama yakni seperti Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB Scholarship) dan Beasiswa Darmasiswa.
BACA JUGA: Cerita Diaspora oleh Yunaz Karaman (6): Cappadocia di Depan Mata
Sebagai salah seorang penerima beasiswa Turkiye Burslari dari Pemerintah Turkiye tentunya -saya dan alumni dan penerima beasiswa lainnya- seolah-olah menjadi “duta” hubungan diplomatik ini.
Momen 75 tahun hubungan diplomatik ini menandakan bahwa Indonesia dan Turkiye memiliki masa depan dan tujuan yang sama dalam banyak aspek. Melalui kesepakatan yang telah terjalin tentunya diplomasi bukan hanya tentang politik dan ekonomi. Namun, dapat dilihat pula hubungan antar-masyarakatnya terutama generasi muda.
Kolaborasi antargenerasi muda akan mendapatkan pertukaran pengalaman, gagasan, dan nantinya akan membangun kesepahaman yang sama akan arah dan tujuan kedua negara. Bukan hanya itu, dapat juga kita melihat potensi generasi muda untuk saling menghargai, mengenal, belajar dan berproses bersama dalam berbagai hal.
BACA JUGA: Cerita Diaspora oleh Yunaz Karaman (7): Diskon Bus dan Museum
Sebagai pribadi saya melihat dan merasakan langsung kehidupan di Turkiye. Merasakan bagaimana berinteraksi sehari-hari, beririsan langsung dengan budaya dan bahasanya serta mendapati kehangatan masyarakatnya.
Menjadi mahasiswa penerima beasiswa di luar negeri bukan hanya tentang mendapatkan gelar, tetapi juga tentang membawa misi untuk belajar sebanyak-banyaknya, membangun relasi, dan kelak kembali membawa nilai-nilai positif untuk bangsa.
Saya berharap pemerintah kedua negara terus membuka ruang dialog dan kerja sama yang mendorong peran aktif generasi muda dalam diplomasi. Karena kami bukan hanya penerima manfaat dari hubungan kedua negara ini, tapi calon pembawa obor masa depan yang akan menentukan arah kerja sama Indonesia–Turkiye selanjutnya. (*)
*) Mahasiswa Pascasarjana di Nevsehir Haci Bektas Veli University, Turkiye
Yunaz Karaman--