Cerita Diaspora oleh Yunaz Karaman (7): Diskon Bus dan Museum

Cerita Diaspora oleh Yunaz Karaman (7): Diskon Bus dan Museum

Gedung yemekhane atau kantin mahasiswa di kampus Nevsehir Haci Bektas Veli University.--Yunaz Karaman

Berkesempatan kuliah di Nevsehir Haci Bektas Veli University di Turkiye adalah anugerah yang saya syukuri. Itu membuat mata saya terbuka sekaligus merasakan secara langsung sistem dan fasilitas pendidikan di Turkiye. 

Sebenarnya, proses pendaftaran awal beasiswa Türkiye Burslari Scholarships sangatlah mudah. Semua tersistem dalam satu laman. Sebagai pelamar beasiswa, kita cukup mengunggah berkas pendaftaran seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat bahasa/ kegiatan, hingga proposal penelitian dalam laman tersebut. 

Pengumuman kelulusan juga akan diinfokan pada laman atau email yang telah kita data dalam identitas kita di akun masing-masing. Jadi sistemnya tidak ribet sama sekali bahkan kita dapat secara langsung menghubungi pihak beasiswa melalui email atau nomor handphone

BACA JUGA: Cerita Diaspora oleh Yunaz Karaman (6): Cappadocia di Depan Mata


Suasana depan gedung rektorat kampus. Tampak gambar Mustafa Kemal Attatur, pendiri Republik Turkiye. --Yunaz Karaman

Apa saja sih benefit yang saya dapat sebagai penerima beasiswa Türkiye Burslari Scholarships? Hampir semuanya ditanggung. Mulai tiket pesawat PP, biaya kuliah, uang saku, asrama atau subsidi uang rumah, kelas bahasa TÖMER (Türkçe Öğretim Merkezi), asuransi kesehatan, dan makan dua kali bagi yang tinggal di asrama. 

Perlu diketahui bahwa setiap tahun beasiswa ini dibuka untuk jenjang S1 hingga S3. Dibuka untuk semua jurusan dan banyak pilihan kampus di seluruh provinsi di Turkiye. Prosesnya tidak memakan waktu lama.

Biasanya pada Januari-Februari dibuka pendaftaran. Pada pertengahan tahun atau Juni ada pengumuman wawancara. Pada Agustus pengumuman final, dan keberangkatan pada September/Oktober. Namun, timeline setiap negara bisa saja berbeda. Sebab per tahun 2023 saja pelamar beasiswa ini berjumlah 117 ribu di seluruh dunia.

BACA JUGA: Cerita Diaspora oleh I.G.A.K. Satrya Wibawa (5): Penonton Kehidupan di Atas Pedal

Saya merasakan fasilitas dan akomodasi yang memadai. Selama menjadi mahasiswa di Turkiye saya diberi beberapa diskon seperti untuk tiket bus dalam kota dan diskon khusus müze kart atau kartu museum yang dapat digunakan untuk masuk ke museum milik Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. 


Salah satu sudut kampus Nevsehir Haci Bektas Veli University tempat Yunaz Karaman menempuh pendidikan pascasarjana.--Yunaz Karaman

Selain itu saya sudah mendapatkan makan dua kali sehari yakni sarapan dan makan malam. Jika saya ingin membeli makan di kantin kampus -yang disebut yemekhane- diberikan harga khusus sekitar 150 TRY atau Rp 62 ribu untuk 5 hari.

Namun, saya sampai sekarang belum pernah mencoba makan di kantin kampus. Biasanya saya membeli döner atau kentang goreng untuk mengisi perut di siang hari. 

BACA JUGA: Cerita Diaspora dari Marisa Tania (6): Engineer Indonesia Menembus Silicon Valley

Kampus saya berdiri pada 17 Mei 2007. Cukup baru untuk kampus di Turkiye. Universitas ini dinamai untuk menghormati Hacı Bektaş Veli, seorang filsuf dan tokoh sufi terkenal abad ke-13.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: