Jamaah Haji Indonesia Tinggalkan Muzdalifah, Siap Lontar Jumrah di Mina

Jumat 06-06-2025,11:19 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Taufiqur Rahman

MAKKAH, HARIAN DISWAY — Setelah bermalam di Muzdalifah, jamaah haji Indonesia mulai bergerak menuju Mina untuk melaksanakan prosesi lontar jumrah, Jumat, 6 Juni 2025, dini hari waktu Arab Saudi. 

Pergerakan itu menandai tahapan penting dalam rangkaian ibadah haji setelah wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah.

Sejak lewat tengah malam, ratusan bus mulai diberangkatkan secara bergelombang untuk menghindari kepadatan. 

BACA JUGA:Puncak Haji Mulai Hari Ini, Menag Jamin Semua Jamaah Haji RI Dapat Tenda Sebelum Wukuf Dimulai

Sebagian jamaah menjalani mabit secara penuh dengan bermalam di padang pasir Muzdalifah, sementara lainnya mengikuti skema murur—hanya melintasi Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan namun tetap dianggap sah secara fikih.

Pantauan Harian Disway, jamaah dalam kondisi baik dan bersiap untuk melaksanakan lontar jumrah. Proses keberangkatan berlangsung tertib dan terkoordinasi dengan baik oleh petugas kloter dan syarikah.

Para jamaah yang mabit di Muzdalifah sebelumnya melaksanakan salat Magrib dan Isya secara jamak qashar, lalu beristirahat di tempat terbuka tanpa tenda, dengan hanya beralaskan karpet di atas pasir. 

BACA JUGA:Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Infrastruktur Vital yang Tak Tergantikan

Meski demikian, semangat beribadah tetap tinggi meski suhu udara cukup dingin dan angin kencang sempat berembus di malam hari.

Kini, seluruh jamaah tengah bersiap menghadapi lontar jumrah di Mina, dimulai dari Jumrah Aqabah. Prosesi itu dilakukan dengan melempar tujuh batu kerikil ke tiang jumrah sebagai simbol penolakan terhadap godaan setan.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (20): Optimistis Seluruh Jamaah Haji Indonesia Bisa Masuk Armuzna

Sebelumnya, Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Ni'am Sholeh menegaskan bahwa baik jamaah yang mabit langsung di Muzdalifah maupun yang menggunakan skema murur, seluruhnya telah memenuhi kewajiban mabit sesuai ketentuan syariah.

“Semua ibadahnya sah. Skema murur adalah bentuk kemudahan syariah dalam kondisi tertentu, terutama untuk menghindari kemacetan ekstrem,” jelas Ni'am yang juga menjabat sebagai Mustasyar Dini Misi Haji 2025.

Perjalanan dari Muzdalifah ke Mina menjadi momentum penting bagi para jamaah untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji, yang akan dilanjutkan dengan mabit di Mina dan lontar jumrah pada hari-hari tasyrik.(*)

Kategori :