Kejadian KDRT-Pembunuhan Tanpa Teriakan

Jumat 20-06-2025,05:33 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Ibu muda beranak satu, NS, 25, cerita ke tetangga perempuan bahwa dia sering dianiaya suami, JN, 37. Lantas, tetangga menganjurkan, jika ada yang bahaya, teriak saja. Warga akan membantu. Kejadian, Senin dini hari, 16 Juni 2025, NS dibunuh JN dengan cara digorok. Tak ada teriakan NS. Tetangganya sedih.

KDRT suami terhadap istri sangat marak. Di Indonesia tidak ada data terperinci untuk itu. Untuk kasus yang dipolisikan, tentu datanya ada di Polri. Tapi, tidak dipublikasi. Karena itu, cuma bisa disebut sangat banyak. Mulai sekadar penamparan sampai pembunuhan.

Kalau KDRT bentuk pembunuhan pasti terungkap karena diberitakan media massa. Barulah polisi mengumumkan: ”Pelaku ditangkap belum 24 jam.” Ukuran waktu (24 jam) selalu disebutkan. Sebab, itu menyangkut catatan prestasi karier penyidik.

BACA JUGA:Duel KDRT atau Bunuh Diri?

BACA JUGA:Heboh KDRT Tangsel

Pasutri JN dan NS mukim di  Jalan Rusa IV, Kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Mereka sudah lima tahun berumah tangga. Dikaruniai satu anak usia 11 bulan. JN kurir JNE, NS apoteker yang bekerja di sebuah apotek di Tangsel. Sepanjang pagi sampai siang si bayi dititipkan ke kerabat.

Mereka mukim di sana sejak tiga pekan lalu. Mengontrak rumah itu. Bertetangga dibatasi dinding tembok dengan keluarga Rahman Hadi Hasibuan yang juga kurir.

Rahman kepada wartawan, Rabu, 18 Juni 2025, menceritakan, ”Saya melihat keluarga itu baik. Meskipun mereka tinggal di sini baru tiga minggu, saya beberapa kali ketemu istrinya (NS) yang kerja di apotek. Sebab, saya kan kurir. Kalau ada pesanan obat di Halodoc, saya ketemu dia.”

BACA JUGA:KDRT Istri Hamil, Suami Tidak Ditahan, Heboh

BACA JUGA:KDRT Robek Vagina Pengidap Sadisme Seksual

Sepekan sebelum tragedi, NS curhat ke istri Rahman. Bahwa sepanjang lima tahun berumah tangga, dia sering jadi korban KDRT suami. 

Rahman: ”Terus, istri saya bilang ke dia, ’Kalau terjadi KDRT lagi, Mbak teriak saja. Atau gedor-gedor pintu. Kami bersama warga sini akan siap membantu’.”

Senin malam, 16 Juni 2025, Rahman mendengar suara cekcok JN-NS. Dibiarkan saja. Rahman dan istri menunggu, sampai ada teriakan NS. Atau gedor-gedor pintu atau jendela. 

BACA JUGA:Heboh KDRT Balqis dari Kapolda sampai Menko

BACA JUGA:KDRT di Depok Ini Mirip Adegan Film

Kategori :