Prabowo Tegaskan Indonesia Tetap Non-Blok di Tengah Ketegangan Geopolitik Luar Negeri

Sabtu 21-06-2025,10:09 WIB
Reporter : Myesha Fatina Rachman*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk tetap berada di jalur politik luar negeri non-blok meskipun diakui bahwa mempertahankan posisi tersebut tidaklah mudah, terutama di tengah situasi geopolitik global yang kian kompleks.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo dalam sesi tanya jawab pada St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat, 21 Juni 2025, ketika moderator menanyakan apakah negara-negara Asia, termasuk kawasan ASEAN, masih mampu bertahan dengan sikap non-blok di tengah meningkatnya rivalitas antar kekuatan besar dunia.

“Menurut pendapat saya, memang tidak mudah. Tapi itu adalah jalur yang kami bertekad untuk terus pertahankan,” ujar Prabowo dalam forum tersebut yang dihadiri oleh para pemimpin dunia, pelaku ekonomi global, hingga pengamat politik internasional.

BACA JUGA:Bertemu Putin, Prabowo Serukan Perdamaian dan Kerja Sama Antarnegara


Usai pertemuan dengan Putin, Prabowo sampaikan terima kasih atas sambutan hangat Rusia.--

Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan terus menjunjung tinggi prinsip kerja sama dan perdamaian sebagai fondasi dalam membangun hubungan antarnegara.

“Kami menghormati semua kekuatan besar, kami menghormati tetangga-tetangga kami, dan kami sungguh percaya bahwa satu-satunya jalan menuju kemakmuran adalah melalui kolaborasi, kerja sama, dan hidup berdampingan secara damai,” ungkap Prabowo.

Ia juga menyoroti bagaimana dunia saat ini semakin "menyempit" akibat keterkaitan ekonomi dan dinamika geopolitik yang saling terhubung, sehingga menuntut pendekatan yang lebih kolaboratif ketimbang konfrontatif.

BACA JUGA:Prabowo Apresiasi Dukungan Rusia Sejak Awal Kemerdekaan dan Dorong Kerja Sama di Bidang Pendidikan

“Dunia ini semakin mengecil. Kita tidak mampu membiarkan persaingan yang tidak menghasilkan apa-apa, apalagi jika mengarah pada konfrontasi,” tegasnya. “Kami ingin menjaga hubungan baik, dan kami mencoba meyakinkan semua pihak bahwa satu-satunya jalan ke depan adalah bekerja sama,” imbuh mantan Menteri Pertahanan RI tersebut. 

Pernyataan ini mempertegas kembali posisi Indonesia dalam politik luar negeri yang sejak awal kemerdekaannya menganut prinsip bebas dan aktif, yaitu tidak berpihak pada blok kekuatan manapun, tetapi tetap aktif menjalin hubungan diplomatik dan kerja sama dengan semua pihak.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan apresiasi atas kerja sama erat antara Indonesia dan Rusia di berbagai bidang, termasuk perdagangan, energi, budaya, dan pendidikan. Ia menegaskan pentingnya posisi Indonesia dalam geopolitik global serta mendukung penuh keikutsertaan Indonesia dalam BRICS.

BACA JUGA:Kunjungan ke Rusia, Prabowo Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan St. Petersburg

"Indonesia adalah negara berpengaruh besar secara internasional. Saya yakin, kehadiran Indonesia akan memperkuat BRICS," ujar Putin usai pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, 19 Juni 2025.

Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin menandatangani deklarasi kerja sama dan sejumlah dokumen penting. Putin juga menyebut Indonesia sebagai mitra dagang utama Rusia di Asia Tenggara, dengan volume perdagangan mencapai USD 4,3 miliar pada 2024 dan naik 40 persen dalam empat bulan pertama 2025.

Kategori :