HARIAN DISWAY - Fenomena girlfriend effect tengah menjadi sorotan di media sosial, terutama TikTok. Yang mana ditunjukkan video transformasi penampilan pria yang mengalami perubahan signifikan setelah berpacaran dengan seorang wanita.
Namun, di balik tren yang tampak menyenangkan ini, tersembunyi beragam aspek psikologis, sosial, dan budaya yang patut diperhatikan.
Apa Itu "Girlfriend Effect"?
Istilah girlfriend effect merujuk pada perubahan positif yang dialami seorang pria dalam hal penampilan, gaya berpakaian, dan kepercayaan diri setelah menjalin hubungan romantis.
Perubahan ini sering disebut sebagai “glow-up”, dan mencakup peningkatan dalam hal perawatan diri, kebugaran, serta citra diri. Banyak video di media sosial menampilkan transformasi dramatis ini dengan dukungan dan pengaruh dari pasangan wanitanya.
BACA JUGA:5 Jenis Batasan dengan Lawan Jenis untuk Menjaga Hubungan dengan Pasangan
Komentar warganet sering menyoroti kontribusi wanita dalam perubahan tersebut, menyebut mereka sebagai “penyelamat gaya” di balik transformasi pasangan pria.
Faktor Psikologis di Balik Perubahan
Transformasi positif dalam diri pria sering kali mencerminkan pengaruh psikologis dan sosial dari kehadiran pasangan yang suportif. -Dean Drobot-
Transformasi dalam girlfriend effect tidak hanya terjadi secara eksternal, tetapi juga melibatkan perubahan internal yang kompleks:
- Dorongan Biologis Cinta: Hormon seperti dopamin dan oksitosin yang dilepaskan saat jatuh cinta memicu motivasi tinggi untuk tampil menarik bagi pasangan.
- Pengaruh Sosial Pasangan: Pasangan wanita sering berperan sebagai pembimbing yang membantu pria memperbaiki penampilan melalui saran atau dukungan emosional.
BACA JUGA:Alasan Wanita Cenderung Lebih Nyaman Menjalin Hubungan dengan Pria yang Lebih Tua
- Efek Psikologi Sosial: Fenomena ini juga didorong oleh efek halo (kesan positif menyeluruh karena penampilan menarik) dan Hawthorne effect (perubahan perilaku karena merasa diamati dan diperhatikan).
Namun, perlu dicermati bahwa peningkatan nilai pasangan (mate value) yang terjadi akibat girlfriend effect dapat menggeser dinamika hubungan. Ketidakseimbangan ini bisa menimbulkan masalah jika pria merasa dirinya kini lebih menarik dan mulai melirik pilihan pasangan lain atau wanita lain.
Antara Dukungan dan Dominasi: Dampak terhadap Hubungan
Respons terhadap girlfriend effect bervariasi:
- Beberapa pria menyambut baik perubahan ini karena merasa lebih percaya diri dan dihargai.
BACA JUGA:Tantangan, Strategi, dan Pertimbangan untuk Menjalani Hubungan Pacaran Beda Agama
- Sebagian lainnya merasa tidak nyaman, karena menganggap perubahan tersebut sebagai bentuk kontrol atau kehilangan jati diri.
- Sebagian wanita juga merasa terjebak dalam peran sebagai “penata hidup” pasangan, yang bisa berujung pada ketidakseimbangan dalam hubungan.
Hubungan yang sehat ditandai oleh keterbukaan untuk saling menerima pengaruh, bukan mendominasi. Dinamika pengaruh dalam hubungan harus bersifat sukarela, saling menghargai, dan memperkuat, bukan mengendalikan.
BACA JUGA:Mengenal Pertengkaran yang Sehat dalam Hubungan
Rekomendasi Praktis: Menavigasi Hubungan Secara Sehat
Agar pengaruh dalam hubungan tetap positif, beberapa prinsip penting yang dapat diterapkan antara lain:
- Komunikasi Terbuka: Gunakan komunikasi yang jujur, penuh empati, dan tidak memaksa saat memberi saran kepada pasangan.
- Menghargai Pendapat: Pengaruh seharusnya mengundang, bukan memaksa. Keputusan akhir tetap berada di tangan individu.
- Tumbuh Bersama: Hubungan yang sehat melibatkan dua individu yang sama-sama berkembang, bukan satu pihak yang memperbaiki pihak lain.