Mengenal Pertengkaran yang Sehat dalam Hubungan

HARIAN DISWAY - Hubungan romantis tidak selalu berjalan dengan mulus. Terkadang, pasangan yang serasi pun mengalami pertengkaran dalam Hubungan.

Namun, tidak semua pertengkaran merusak hubungan dan melukai hati masing-masing. Pertengkaran dapat dilakukan dengan cara yang sehat seperti berikut ini.

Pertengkaran Sehat dalam Hubungan

Pertengkaran merupakan hal yang wajar dalam sebuah hubungan. Namun, pertengkaran yang tidak sehat dapat menyebabkan stres, tekanan emosional, dan perasaan yang terluka.

BACA JUGA:Anak Muda Memilih Diam saat Menghadapi Masalah Hubungan, Mengapa?

Pertengkaran yang sehat tidak hanya dilihat dari jarangnya sebuah pasangan bertengkar. Namun, juga dilihat dari bagaimana mereka bertengkar. Pun, solusi yang diambil terkait konflik yang dihadapi.

Argumen yang sehat dapat membantu pasangan untuk menyelesaikan konflik dalam pertengkaran. Seperti komunikasi yang terampil untuk menyampaikan maksud tanpa mengatakan hal-hal yang menyakitkan.

Kiat-kiat Pertengkaran yang Sehat

1. Pahami Perasaan Pasangan Anda

Jangan menolak untuk memahami perasaan pasangan Anda.-Eleganza-Getty Images

Sebagai pasangan, Anda sebaiknya tidak hanya memikirkan sudut pandang Anda semata. Meskipun Anda merasa bahwa Anda benar. 

BACA JUGA:Mengalah Dalam Hubungan Tidak Selalu Menjadi Solusi Efektif

Jangan mencoba untuk mengubah pikiran pasangan Anda tanpa berusaha untuk mendengarkannya terlebih dahulu.

Sampaikan sudut pandang Anda dengan tenang. Lalu beri pasangan Anda waktu untuk mengungkapkan sudut pandangnya.

2. Jangan Mengungkit Hal yang Tidak Relevan

Cobalah untuk tetap berada di masa kini dan bukan masa lalu. Hindari mengungkit hal-hal yang terjadi di masa lalu, dan menjadikannya poin untuk memperkuat argumen Anda.

Mengungkit masa lalu bisa menjadi hal yang menyakitkan bagi kedua pasangan. Jadi, tetaplah mendiskusikan hal yang relevan.

BACA JUGA:Love Bombing vs Ketulusan, Cara Membedakan Perhatian Tulus dan Manipulatif dalam Hubungan

3. Berorientasi pada Solusi

Sumber: williamsburgtherapygroup