SURABAYA, HARIAN DISWAY - Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim Khusnul Arif mendesak Pemprov Jatim turun tangan untuk mengatasi sepinya Bandara Dhoho.
Bandara di wilayah utara Kabupaten Kediri tersebut dilaporkan sepi meskipun telah diresmikan awal tahun ini.
Arif mendorong Pemprov Jatim ikut turun tangan guna meramaikan bandara dengan nilai investasi triliunan rupiah itu. "Salah satunya akibat belum memiliki jadwal penerbangan akhir Juli ini," katanya.
BACA JUGA:Bandara Dhoho Resmi Beroperasi, Jadi Bandara Pertama yang Dibangun Swasta
BACA JUGA:Mengunjungi Bandara Dhoho Kediri, Bandara Indah dan Megah yang Sarat Rekor
"Pemprov Jatim harus hadir. Bandara ini di Jatim, menyangkut wajah daerah di mata publik,” katanya, Senin, 23 Juni 2025.
Arif menilai, koordinasi antarwilayah di Jatim saat ini masih lemah. Khususnya dalam membantu meramaikan Bandara Dhoho.
Pemprov sebagai koordinator di Jatim harusnya menjadi penyambung. Khususnya di 13 kabupaten kota penyangga di wilayah dekat dengan Kediri. "Sebab, selama ini terlihat masih jalan masing-masing,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Bandara Dhoho merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Jika bandara ini gagal menarik minat publik, bisa jadi akan menurunkan kepercayaan mereka terharap proyek nasional. "Karena asumsinya kondisi serupa akan terjadi di proyek strategis lainnya," paparnya.
Seperti yang dilansir di halaman dephub.go.id, Bandara Dhoho diprakarsai dan dibangun oleh PT Gudang Garam. Menjadi bandara pertama di Indonesia yang sepenuhnya dibangun oleh swasta tanpa APBN.
Penerbangan perdana di Bandara itu berlangsung pada 5 April 2024. Menggunakan pesawat Airbus A320 yang berkapasitas 180 kursi.
Inaugural flight oleh maskapai Citilink tersebut diikuti penerbangan secara reguler dua kali dalam seminggu. Pada Selasa dan Sabtu. Dengan rute Kediri-Bandara Soekarno Hatta Jakarta (CGK).(*)